Berikutyang tidak termasuk isi perjanjian Linggarjati adalah? Uni-Indonesia Belanda diketuai oleh Indonesia; Uni-Indonesia Belanda diketuai oleh Ratu Belanda; Indonesia dan Belanda akan bekerja sama membentuk Republik Indonesia Serikat; Belanda mengakui wilayah Indonesia secara de facto meliputi Jawa, Sumatera dan Madura Berikutyang tidak termasuk karakter perak adalah a mudah dibentuk dan tidak mudah patah atau pecah b. penghantar panas atau listrik yang baik c. bersifat lunak dan berwarna putih d. bersifat lunak dan mudah ditempa 4.Warnanya merah, sifatnya tidak mudah patah, dan menjadi penghantar listrik yang baik merupakan karakteristik dari .. berikutini yang tidak termasuk bahan buatan logam yang terbuat dari bijih logam yang dilebur dan dicetak dalam bentuk lembaran adalah emas (a), karena emas tidak mellalui proses dilebur dan cetak, seperti perak, perunggu, alumunium dari bahan logam yang diolah bagaimana caranya menjadi benda tersebut, berbeda dengan emas, diambil dalam Yangtidak termasuk karakter perak adalah - 27770506 Gshshajs Gshshajs 24.03.2020 Seni Sekolah Menengah Pertama terjawab Yang tidak termasuk karakter perak adalah 1 Lihat jawaban Iklan Iklan budisusetyarb budisusetyarb Jawaban:a mudah dibentuk dan tidak mudah patah atau pecah b. penghantar panas atau listrik yang baik c. bersifat lunak dan Berikutyang tidak termasuk ciri kebahasaan teks persuasif adalah . SD Matematika Bahasa Indonesia IPA Terpadu Penjaskes PPKN IPS Terpadu Seni Agama Bahasa Daerah surat penawaran surat pesanan merupakan contoh dari surat. Karakter berkaitan erat dengan individu. Setiap manusia memiliki karakternya masing-masing yang membedakan satu dengan lainnya. Karakter seseorang tercermin dari cara mereka berperilaku atau bersikap. Karakter dapat bermanfaat dalam berbagai ranah kehidupan. Semisal dalam bersosial, di mana tak sedikit orang memilih untuk berteman dengan orang lainnya yang memiliki karakter yang cocok dengan mereka. Tapi, sudahkah Anda memahami apa itu karakter dan bagiamana perannya dalam kehidupan manusia? Apa itu Karakter? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, karakter adalah tabiat, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain. Secara mendasar, dalam kehidupan sehari-hari karakter biasanya dibagi menjadi dua, yaitu karakter baik dan karakter buruk. Karakter ini berkaitan erat dengan kepribadian dalam diri seseorang. Terdapat beberapa pengertian karakter lainnya menurut para ahli, Saunders misalnya, yang menyebut karakter adalah sifat nyata dan berbeda yang ditunjukan oleh seorang individu. Karakter seseorang bisa dilihat dari berbagai atribut dalam tingkah lakunya sehari-hari. Penulis John Maxwell mengatakan karakter adalah suatu pilihan yang dapat menetukan tingkat kesuksesan seseorang. Sementara itu, Soemarno Soedarsono menyebut karakter sebagai suatu nilai yang tertanam dalam diri individu yang diperoleh dari pengalaman, pendidikan, pengorbanan, percobaan, serta pengaruh lingkungan yang selanjutnya dipadupadankan dengan nilai-nilai yang ada di dalam diri seseorang dan menjadi nilai intrinsik yang terwujud di dalam sistem daya juang yang kemudian menandai sikap, perilaku, dan pemikiran individu. Faktor Pembentuk Karakter Karakter seseorang dapat terbentuk berdasarkan beberapa faktor, di antaranya keturunan, perasaan, kegiatan sehari-hari, hingga lingkungan. Perasaan Perasaan atau emosi adalah faktor pembentuk karakter yang berasal dari diri sendiri. Emosi diartikan sebagai reaksi terhadap situasi tertentu yang dilakukan oleh tubuh. Keturunan Keturunan pada dasarnya merupakan faktor utama pembentuk karakter seseorang. Kebiasaan dalam bertindak merupakan contoh nyata untuk memengaruhui karakter. Kegiatan sehari-hari Kegiatan yang dilkaukan secara rutin dapat menjadi kebiasaan dan berpengaruh pada perkembangan karakter seseorang. Lingkungan Setiap perilaku dan sugesti yang diberikan lingkungan, bisa memengaruhi seseorang dan menjadi contoh hingga ditirukan di kemudian hari. Unsur Karakter Mengutip Dosen Pendidikan, ada beberapa hal yang berkaitan dengan terbentuknya karakter, di antaranya Konsepsi Diri Konsepsi diri adalah proses totalitas tentang bagaimana karakter seseorang terbentuk. Hal ini termasuk bagaimana seseorang membangun diri, apa yang mereka inginkan, dan bagaimana mereka menempatkan diri dalam kehidupan. Kepercayaan Ini merupakan komponen kognitif dari faktor sosiologis-psikologis. Kepercayaan bahwa suatu hal adalah benar atau salah atas dasar bukti, sugesti otoritas, pengalaman dan intuisi sangatlah penting dalam membentuk karakter individu. Sikap Sikap dianggap sebagai cerminan karakter seseorang. Semakin baik sikap seseorang, maka akan dikatakan orang dengan karakter baik. Begitupun sebaliknya. Emosi Emosi merupakan gejala dinamis yang dapat berefek pada kesadaran dan perilaku. Kebiasaan dan Kemauan Kebiasaan adalah aspek perilaku yang menetap, berlangsung otomatis pada waktu lama dan tidak direncanakan. Sedangkan, kemauan berkaitan erat dengan tindakan yang mencerminkan karakter seseorang. Jenis Karakter Karakter seseorang terbentuk melalui proses pembelajaran yang panjang. Karakter tersebut dapat dilihat dari empat jenis berikut ini 1. Sanguinis Orang dengan karakter sanguinis biasanya memiliki semangat hidup yang tinggi. Mereka optimis, antusias, riang, lincah, dan kebanyakan adalah individu yang menyenangkan. Sanguinis juga sering menarik dan butuh perhatian dari orang lain. Di samping itu mereka gemar mengambil risiko dan mencoba hal-hal baru. Jenis karakter ini memiliki kelemahan seperti susah untuk diam, membersar-besarkan maslaah, sering ikut-ikutan atau dikendalikan oleh keadaan maupun orang lain. 2. Koleris Orang berkarakter korelis cenderung berkemauan keras, independen, memiliki visi, praktis, tegas, produktif, dan orang yang cocok untuk dijadikan pemimpin dalam suatu kelompok. Namun demikian, korelis juga bisa memiliki sisi negatif, antara lain bersikap dingin, cepat puas, ceroboh, dominan, sarkastis, pemarah, kejam, hingga sulit memaafkan. 3. Melankolis Sebagian melankolis dalah orang-orang yang berbakat. Mereka juga analitis, perfeksionis, tekun, disiplin dan rela berkorban demi suatu hal. Namun begitu, melankolis bisa memiliki ciri negatif seperti pemurung, berpusat pada diri sendiri, berpiki negatif, kurang bermasyarakat, perasa, teoritis, hingga pembalas. 4. Plegmatis Plegmatis adalah orang yang tenang dan kalem. Mereka objektif dalam menilai sesuatu, diplomatis, efisien dan teratur, cuek dan tidak peduli, praktis humoris, serta dapat diandalkan. Di samping itu, plegmatis memiliki kelemahan, seperti penakut, cepat khawatir, suka menunda-nunda, cari aman sendiri, tidak punya motivasi, tidak tegas, dan kadang egois. Jawaban 1 untuk Pertanyaan 3. Berikut yang tidak termasuk karakter perak adalah ...a mudah dibentuk dan tidak mudah patah atau pecahb. penghantar panas atau listrik yang baikc. bersifat lunak dan berwarna putihd. bersifat lunak dan mudah merah sifatnya tidak mudah patah dan menjadipenghantar listrik yang baik merupakan karakteristik dari .....a kuninganb. tembagaemasd. perak5. Batuan beku adalah ...a. lapisan sedimen yang mendapatkan panas dan tekananyang mengalami proses perubahan kimiawi sehingga dapatmembentuk kristal barub. batu yang terbentuk karena proses sedimentasi selama ribuantahun pada partikel-partikel bebatuanc. batuan yang terbentuk karena proses pengeluaran lava daridalam bumid. batuan sedimen yang terbentuk dari fauna purba6. Jenis batu yang memiliki bentuk dan warna yang sangat indahadalah ....a. batu marmerb. batu pualamC. batu granitd. batu mulia7. Sifat dari plastik jenis PETE atau PET PolyEthylene Terephthalateadalaha. plastik yang sangat sulit untuk didaur ulang dan dapat melunakpada suhu 80° Cb. jernih dan transparan kedap gas dan air tahan pelarut danmelunak pada suhu 80° CC. tahan terhadap bahan kimia dan kelembapan mudah diwarnai diproses dan dibentukd. kedap air pada permukaan berlilin tidak jernih tetapi tembuscahaya dan melunak pada suhu 80° C8. Contoh benda yang menggunakan plastik jenis HDPE High DensityPolyEthylene adalah ...a. kotak CD gelas plastik dan nampanb. botol minum olahraga galon air minum dan botol susu bayiC. wadah makanan pot tanaman tutup botol obat dan sedotand. botol detergen botol obat botol sampo dan botol sabun cair Jawaban3. c4. b5. a?6. d7. c?8. d Baru-baru ini saya mendengar tentang tiga anak yang tidak menghormati orang tua pertama adalah seorang anak sekolah menengah yang berprestasi buruk di sekolah. Ibunya melihat dia bermain ponsel sepanjang hari setiap hari selama liburan musim dingin, dan ibunya mengatakan kepadanya bahwa ia tidak setuju. Hal tersebut membuat anak laki-laki itu marah dan kesal, dia menampar wajah ibunya. Setelah itu, dia pergi dan menolak untuk bertemu ibunya maupun menjawab panggilan teleponnya. Yang kedua adalah seorang wanita muda. Meskipun orang tuanya telah pensiun, mereka mencari pekerjaan lain untuk dapat mendukung finansial putrinya. Dia dimanjakan, dan orang tuanya melakukan segalanya untuknya. Setelah lulus dari perguruan tinggi, sang putri mendapatkan pekerjaan di Tiongkok selatan. Ketika dia pulang ke rumah sebelum Tahun Baru Imlek beberapa bulan yang lalu, ibunya sedang berjuang melawan depresi berat akibat COVID-19 yang berkepanjangan. Namun, sputrinya masih mengharapkan orang tuanya melakukan segala hal untuknya. Ketika orang tuanya mengkritiknya karena tidak membantu, dia pergi dan kembali ke tempatnya di Tiongkok selatan, meninggalkan orang tuanya yang sudah tua untuk merayakan Tahun Baru Imlek sendirian. Wanita muda lainnya dibesarkan oleh ibunya setelah kedua orang tuanya bercerai. Selama masa SMA-nya, ibunya menghadapi segala macam kesulitan untuk dapat mengirimnya ke luar negeri melanjutkan pendidikan yang lebih baik. Kemudian, sang putri melanjutkan kuliah di sebuah perguruan tinggi terkenal. Dia bertemu dengan seorang pria muda dan memutuskan untuk menikah dengannya. Ibunya mengatakan dia masih terlalu muda dan menyarankan agar dia menunggu sampai lulus kuliah. Namun sang putri mengabaikannya dan tetap menikah, tanpa memberi tahu ibunya. Kejahatan BesarMenghormati orang tua, atau berbakti, adalah standar moral dasar di Tiongkok kuno. Melanggar ini dianggap sebagai sebuah kejahatan besar. Pada Dinasti Xia, dinasti pertama di Tiongkok, tercatat, "Ada lebih dari kejahatan, tetapi yang terburuk adalah kurangnya bakti."Hal yang sama juga berlaku di dinasti lainnya. Pada dinasti berikutnya, Dinasti Shang, dipercaya bahwa "kurangnya bakti lebih buruk daripada 300 kejahatan lainnya". Di Shang Shu Kitab Dokumen, tertulis, "Kejahatan terburuk adalah tidak menghormati orang tua atau bersahabat dengan saudara kandung... Saya mendesak raja untuk menghukum orang-orang ini dengan undang-undang karena kejahatan mereka tidak dapat diampuni."Bahkan mereka yang meminta orang lain untuk memperlakukan orang tuanya dengan buruk akan dihukum dengan sangat berat. Dalam teks bambu dari Dinasti Han, yang digali di Zhangjiashan, Provinsi Hubei, tertulis, "Ketika seseorang mengatakan kepada orang lain untuk tidak menghormati orang tua mereka, hukumannya adalah kerja paksa dan cap di wajah yang menunjukkan kejahatannya." Ini adalah hukuman terburuk, selain hukuman Dinasti Tang, ada 10 kejahatan besar, tiga di antaranya berkaitan dengan kurangnya bakti. Yaitu memukul orang tua atau kakek nenek, tidak menghormati orang tua, dan tidak menghormati anggota keluarga. Lebih khusus lagi, siapa pun yang menggunakan kata-kata melecehkan orang tua atau kakek nenek akan digantung; siapa pun yang memukuli orang tua atau kakek neneknya juga akan dieksekusi. Contoh dari Dinasti QingKemudian dinasti-dinasti mengikuti jejak yang sama. Artinya menghina atau memukuli orang tua akan berakibat pada hukuman mati. Berikut ini adalah contoh dari Dinasti Qing. Pada tahun 1866, seniman bela diri Zheng Hanzhen dari Hanchuan sekarang Provinsi Hubei dan istrinya Huang memukuli ibunya, yang dilaporkan tetangga mereka kepada pihak berwenang. Saat itu, Gubernur Huguang sedang melakukan inspeksi di Hanchuan. Dia menangkap pasangan itu dan melaporkan mereka ke Kaisar Tongzhi, yang mengeluarkan dekrit kepada pasangan tersebut dan orang lain yang terlibat- Zheng dan istrinya Huang akan dieksekusi, setelah itu kulit mereka akan disingkirkan, tubuh mereka dibakar, dan abunya disebar. - Paman dan tiga sepupu Zheng akan digantung. - Kepala desa akan digantung. - Tetangga yang mengetahui apa yang telah terjadi tetapi tidak melaporkannya akan dipukul masing-masing 80 kali dengan tongkat kayu dan dikirim ke Sungai Wulong yang terpencil sebagai tentara. - Instruktur seni bela diri Zheng harus dipukuli dengan tongkat kayu sebanyak 80 kali. - Para pemimpin kabupaten dan Hanchuan harus dicopot dari jabatannya karena mereka gagal mendidik rakyatnya. - Ibu Huang akan dicap di kulitnya dengan tulisan "Saya membesarkan seorang putri tetapi tidak mendidiknya" dan diarak di depan umum di tujuh provinsi. - Ayah Huang akan dipukuli dengan tongkat kayu sebanyak 80 kali dan dikirim ke tempat terpencil sejauh kilometer. - Putra Zheng yang berusia sembilan bulan akan dibesarkan oleh pemerintah Hanchuan dan namanya diubah menjadi "Xue Shan" belajar menjadi baik. - Pejabat Hubei harus memberikan dukungan kepada ibu Zheng dengan memberiknya satu liter beras dan sepersepuluh tael perak setiap hari. - Tanah Zheng akan ditinggalkan dan dibiarkan terlantar. Gubernur Huguang mencetak dekrit ini dan menyebarluaskannya ke seluruh wilayah, bersumpah bahwa siapa pun yang menganiaya orang tuanya akan dihukum dengan cara yang sama. Akibatnya, orang-orang di seluruh negeri mendengar tentang kejadian ini, memperhatikan peringatan tersebut, dan berperilaku selayaknya.Bersambung Seluruh artikel, grafik, dan konten yang dipublikasikan dilindungi oleh Hak Cipta. Minghui secara berkala akan menerbitkan kumpulan konten daringnya. Agustus 10, 2022 Karakter adalah nilai dasar yang membangun pribadi seseorang, berupa serangkaian sikap, perilaku, motivasi dan keterampilan yang terbentuk karena pengaruh hereditas maupun pengaruh lingkungan serta menjadi pendorong, penggerak, dan membedakannya dengan individu merupakan sesuatu yang terdapat pada individu yang menjadi ciri khas kepribadian yang berbeda dengan orang lain berupa sikap, pikiran, dan tindakan. Karakter seseorang dengan orang lainpun tidak akan sama meskipun mereka dilahirkan sebagai orang yang sama atau kembar, situasi yang dialami oleh seseorang dengan orang lain akan selalu mempengaruhi kehidupan serta cara dalam pembentukan karakter jiwa serta juga menjadi ciri khas yang dimiliki individu yang berkaitan dengan kualitas mental atau moral, akhlak budi pekerti, jati diri seseorang untuk bekerja sama baik dalam keluarga, masyarakat, bangsa maupun negara. Karakteristik adalah realisasi perkembangan positif sebagai individu intelektual, sosial, emosional, dan etika. Individu yang berkarakter baik adalah seseorang yang berusaha melakukan hal Karakter Berikut definisi dan pengertian karakter dari beberapa sumber buku dan referensiMenurut Musfiroh 2008, karakter adalah serangkaian sikap attitudes, perilaku behaviors, motivasi motivations, dan keterampilan skills. Karakter meliputi sikap seperti keinginan untuk melakukan hal yang terbaik, kapasitas intelektual seperti berpikir kritis dan alasan moral, perilaku seperti jujur dan bertanggungjawab, mempertahankan prinsip-prinsip moral dalam situasi penuh Samami 2016, karakter adalah nilai dasar yang membangun pribadi seseorang, terbentuk baik karena pengaruh hereditas maupun pengaruh lingkungan, yang membedakannya dengan orang lain, serta diwujudkan dalam sikap dan perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Wiyani 2013, karakter adalah kualitas atau kekuatan mental atau moral, akhlak atau budi pekerti individu yang merupakan kepribadian khusus, yang menjadi pendorong dan penggerak, serta membedakannya dengan individu lain. Menurut Fajri 2012, karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seorang dari yang lain, tabiat, watak yang menjadi ciri khas seseorang. Menurut Majid dan Dian 2013, karakter adalah watak, sifat, atau hal-hal yang memang sangat mendasar yang ada pada diri seseorang. Menurut Hidayatullah 2010, karakter adalah kualitas, kekuatan mental, moral atau budi pekerti yang merupakan kepribadian khusus sebagai pendorong serta pembeda antara individu yang satu dengan individu yang lainnya. Menurut Zubaedi 2012, karakter adalah panduan dari pada segala tabiat manusia yang bersifat tetap, sehingga menjadi tanda yang khusus untuk membedakan orang yang satu dengan yang Karakter yang Baik Menurut Lickona 2012, komponen-komponen karakter yang baik terdiri dari tiga komponen, yang masing-masingnya memiliki beberapa aspek, yaitu sebagai berikuta. Pengetahuan Moral Pengetahuan moral terdiri dari beberapa aspek, yaitu Kesadaran Moral. Aspek pertama dari kesadaran moral adalah menggunakan pemikiran mereka untuk melihat suatu situasi yang memerlukan penilaian moral dan kemudian untuk memikirkan dengan cermat tentang apa yang dimaksud dengan arah tindakan yang benar. Selanjutnya, aspek kedua dari kesadaran moral adalah memahami informasi dari permasalahan yang bersangkutan. Pengetahuan Nilai Moral. Nilai-nilai moral seperti menghargai kehidupan dan kemerdekaan, tanggung jawab terhadap orang lain, kejujuran, keadilan, toleransi, penghormatan, disiplin diri, integritas, kebaikan, belas kasihan, dan dorongan atau dukungan mendefinisikan seluruh cara tentang menjadi pribadi yang baik. Ketika digabung, seluruh nilai ini menjadi warisan moral yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Mengetahui sebuah nilai juga berarti memahami bagaimana caranya menerapkan nilai yang bersangkutan dalam berbagai macam Perspektif. Penentuan perspektif merupakan kemampuan untuk mengambil sudut pandang orang lain, melihat situasi sebagaimana adanya, membayangkan bagaimana mereka akan berpikir, bereaksi, dan merasakan masalah yang ada. Hal ini merupakan prasyarat bagi penilaian moral. Pemikiran Moral. Pemikiran moral melibatkan pemahaman apa yang dimaksud dengan moral dan mengapa harus aspek moral. Seiring anak-anak mengembangkan pemikiran moral mereka dan riset yang ada menyatakan bahwa pertumbuhan bersifat gradual, mereka mempelajari apa yang dianggap sebagai pemikiran moral yang baik dan apa yang tidak dianggap sebagai pemikiran moral yang baik karena melakukan suatu hal. Pengambilan Keputusan. Mampu memikirkan cara seseorang bertindak melalui permasalahan moral dengan cara ini merupakan keahlian pengambilan keputusan reflektif. Apakah konsekuensi yang ada terhadap pengambilan keputusan moral telah diajarkan bahkan kepada anak-anak pra-usia sekolah. Pengetahuan Pribadi. Mengetahui diri sendiri merupakan jenis pengetahuan moral yang paling sulit untuk diperoleh, namun hal ini perlu bagi pengembangan karakter. Mengembangkan pengetahuan moral pribadi mengikutsertakan hal menjadi sadar akan kekuatan dan kelemahan karakter individual kita dan bagaimana caranya mengkompensasi kelemahan kita, di antara karakter Perasaan Moral Perasaan moral terdiri dari beberapa aspek, yaituHati Nurani. Hati nurani memiliki empat sisi yaitu sisi kognitif untuk mengetahui apa yang benar dan sisi emosional untuk merasa berkewajiban untuk melakukan apa yang benar. Hati nurani yang dewasa mengikutsertakan, di samping pemahaman terhadap kewajiban moral, kemampuan untuk merasa bersalah yang membangun. Bagi orang-orang dengan hati nurani, moralitas itu perlu diperhitungkan. Harga Diri. Harga diri yang tinggi dengan sendirinya tidak menjamin karakter yang baik. Tantangan sebagai pendidik adalah membantu orang-orang muda mengembangkan harga diri berdasarkan pada nilai-nilai seperti tanggung jawab, kejujuran, dan kebaikan serta berdasarkan pada keyakinan kemampuan diri mereka sendiri demi kebaikan. Empati. Empati merupakan identifikasi dengan atau pengalaman yang seolah-olah terjadi dalam keadaan orang lain. Empati memungkinkan seseorang keluar dari dirinya sendiri dan masuk ke dalam diri orang lain. Hal tersebut merupakan sisi emosional penentuan Hal yang Baik. Bentuk karakter yang tertinggi mengikutsertakan sifat yang benar-benar tertarik pada hal yang baik. Ketika orang-orang mencintai hal yang baik, mereka senang melakukan hal yang baik. Mereka memiliki moralitas keinginan, bukan hanya moral tugas. Kendali Diri. Emosi dapat menjadi alasan yang berlebihan. Itulah alasannya mengapa kendali diri merupakan kebaikan moral yang diperlukan. Kendali diri juga diperlukan untuk menahan diri agar tidak memanjakan diri sendiri. Kerendahan Hati. Kerendahan hati merupakan kebaikan moral yang diabaikan namun merupakan bagian yang esensial dari karakter yang baik. kerendahan hati merupakan sisi afektif pengetahuan pribadi. Kerendahan hati juga membantu seseorang mengatasi kesombongan dan pelindung yang terbaik terhadap perbuatan Tindakan Moral Tindakan moral merupakan hasil atau output dari dua bagian karakter lainnya. Apabila orang-orang memiliki kualitas moral kecerdasan dan emosi maka mereka mungkin melakukan apa yang mereka ketahui dan mereka rasa benar. Tindakan moral terdiri dari beberapa aspek sebagai berikut Kompetensi. Kompetensi moral memiliki kemampuan untuk mengubah penilaian dan perasaan moral ke dalam tindakan moral yang efektif. Kompetensi juga bermain dalam situasi moral lainnya. Untuk membantu orang lain yang mengalami kesusahan, seseorang harus mampu merasakan dan melaksanakan rencana tindakan. Keinginan. Pilihan yang benar dalam situasi moral biasanya merupakan pilihan yang sulit. Menjadi orang baik sering memerlukan tindakan keinginan yang baik, suatu penggerakan energi moral untuk melakukan apa yang seseorang pikirkan harus dilakukan. Keinginan berada pada inti dorongan moral. Kebiasaan. Dalam situasi yang besar, pelaksanaan tindakan moral memperoleh manfaat dari kebiasaan. Seseorang sering melakukan hal yang baik karena dorongan kebiasaan. Sebagai bagian dari pendidikan moral, anak-anak memerlukan banyak kesempatan untuk mengembangkan kebiasaan yang baik, banyak praktik dalam hal menjadi orang yang baik. Hal ini berarti pengalaman yang diulangi dalam melakukan apa yang membantu, apa yang ramah, dan apa yang yang Mempengaruhi Pembentukan Karakter Menurut Gunawan 2014, pembentukan karakter dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain yaitu sebagai berikuta. Faktor Internal Faktor internal adalah faktor yang timbul dalam diri seseorang, antara lain yaitu Insting atau naluri. Insting adalah suatu sifat yang dapat menumbuhkan perbuatan yang menyampaikan pada tujuan dengan berpikir lebih dahulu ke arah tujuan itu dan tidak didahului latihan perbuatan itu. Sedangkan naluri merupakan tabiat yang dibawa sejak lahir yang merupakan suatu pembawaan yang asli. Maka perbuatan seseorang dapar bersumber dari latihan-latihan ataupun pembawaan. Adat atau kebiasaan. Yang dimaksud dengan kebiasaan adalah perbuatan yang selalu diulang-ulang sehingga mudah untuk dikerjakan. Maka dapat dipahami bahwa dengan melakukan pengulangan secara terus-menerus suatu perilaku maka perilaku tersebut bisa menjadi bagian atau kebiasaan dirinya. Kehendak/kemauan. Kemauan adalah kemauan untuk melangsungkan segala ide dan segala yang dimaksud, walau disertai berbagai rintangan dan kesukaran-kesukaran, namun sekali-sekali tidak mau tunduk kepada rintangan tersebut. Manfaat dari sebuah kehendak atau kemauan yaitu dapat bersungguh-sungguh dalam mengerjakan sesuatu, terutama dalam keinginan untuk berperilaku baik, perlu didorong agar batin atau suara hati. Suara hati berfungsi memperingatkan bahaya berbuat buruk dan berusaha mencegahnya, di samping dorongan untuk melakukan hal baik. Dalam diri manusia terhadap suara batin yang dapat membuat keputusan untuk melakukan kebaikan, dan menghindari perbuatan yang buruk. Keturunan. Keturunan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi perbuatan manusia. Dalam keturunan terdapat dua jenis hal yang dapat diturunkan orang tua kepada kedua anaknya, yaitu sifat jasmaniyah yaitu kekuatan dan kelemahan otot-otot dan urat saraf orang tua yang dapat diwariskan kepada anaknya dan selanjutnya sifat ruhaniyah yaitu lemah dan kuatnya suatu naluri dapat diturunkan pula oleh orang tua yang kelak mempengaruhi perilaku anak Faktor Eksternal Faktor internal adalah faktor yang mempengaruhi dari luar individu, antara lain yaitu Pendidikan. Pendidikan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam pembentukan karakter. Pendidikan untuk mematangkan kepribadian manusia sehingga tingkah lakunya sesuai dengan pendidikan yang telah diterima oleh orang baik pendidikan formal, informal maupun nonformal. Pendidikan digunakan sebagai sarana atau tempat latihan dan memperoleh informasi mengenai karakter, sehingga dianggap penting jika pendidikan dijadikan sara pembentuk karakter. Lingkungan. Lingkungan adalah suatu yang melingkungi suatu tubuh yang hidup, seperti tumbuh-tumbuhan, keadaan tanah, udara, dan pergaulan hidup manusia yang selalu berhubungan dengan manusia lainnya atau juga dengan alam sekitar. Alam yang melingkungi manusia merupakan faktor yang mempengaruhi dan menentukan tingkah laku manusia. Sedangkan lingkungan pergaulan bersifat kerohanian. Seseorang yang hidup dalam lingkungan yang baik secara langsung atau tidak langsung dapat membentuk kepribadiannya menjadi Pembentukan Karakter Menurut Walgito 2010, pembentukan karakter dapat dilakukan dengan tiga cara, yaituPembentukan karakter dengan kondisioning. Dengan cara membiasakan diri untuk berperilaku seperti yang diharapkan, akhirnya akan terbentuklah perilaku tersebut. Cara ini didasarkan atas teori belajar kodisioning baik yang dikemukakan oleh Pavlov maupun oleh Thorendike dan Skiner. Pembentukan karakter dengan pengertian. Di samping pembentukan karakter dengan kondisioning atau kebiasaan, pembentukan karakter atau perilaku dapat ditempuh dengan pengertian atau insight. Cara ini berdasarkan atas teori belajar kognitif, yaitu belajar disertai dengan adanya pengertian. Pembentukan karakter dengan model. Di samping cara-cara pembentukan karakter maupun perilaku seperti tersebut di atas, pembentukan karakter masih dapat ditempuh dengan menggunakan model atau contoh. Kalau orang bicara bahwa orang tua sebagai contoh anak-anaknya, pemimpin sebagai panutan yang dipimpinnya, hal tersebut menunjukkan pembentukan perilaku dengan menggunakan menurut Buchory dan Swadayani 2014, untuk menumbuhkan karakter yang baik sejak dini, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan di sekolah, yaitu Perencanaan, yaitu mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan di sekolah yang dapat merealisasikan pendidikan karakter, mengembangkan materi pendidikan karakter untuk tiap jenis kegiatan di sekolah, mengembangkan rancangan pelaksanaan setiap kegiatan, dan menyiapkan fasilitas pendukung pelaksanaan program pendidikan karakter. Implementasi, yaitu pembentukan karakter dengan kegiatan kependidikan. Monitoring dan evaluasi, yaitu kegiatan memantau proses pelaksanaan program pendidikan PustakaMusfiroh, Tadkiroatun. 2008. Pengembangan Karakter Anak Melalui Pendidikan Karakter. Yogyakarta Tiara Muchlas. 2016. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung Remaja 2013. Membumikan Pendidikan Karakter di SD. Yogjakarta Ar Ruzz Media, Fajri. 2012. Pendidikan Karakter. Jakarta Asa-Prima A., dan Andayani, D. 2013. Pendidikan Karakter Perspektif Islam. Bandung Remaja Furqan. 2010. Pendidikan Karakter Membangun Peradaban Bangsa. Surakarta Yuma 2012. Desain Pendidikan Karakter Konsepsi dan Aplikasinya dalam Dunia Pendidikan. Jakarta Thomas. 2012. Mendidik Untuk Membentuk Karakter Bagaimana Sekolah dapat Memberikan Pendidikan Sikap Hormat dan Bertanggung Jawab. Jakarta Bumi Aksara. Gunawan, Heri. 2014. Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi. Bandung Bimo. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta dan Swadayani, 2014. Implementasi Program Pendidikan Karakter di SMP. Jurnal Pendidikan Karakter. Karakter Adalah – Pengertian, Definisi, Jenis, Konsep & Contoh – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Karakter yang dimana dalam hal ini meliputi Unsur dan Pembentukan, nah agar lebih dapat memahami dan mengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini. Pengertian Karakter Karakter adalah seperangkat sifat yang selalu dikagumi sebagai tanda-tanda kebaikan, kebajikan dan kematangan moral seseorang. Secara etimologi, istilah karakter berasal dari bahasa Latin character, yang berarti watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti, kepribadian dan akhlak. Definisi Karakter Menurut Saunders, 1977 126 menjelaskan bahwa karakter adalah sifat nyata dan berbeda yang ditunjukkan oleh individu, sejumlah atribut yang dapat diamati pada individu. Wyne mengungkapkan bahwa karakter yaitu menandai bagaimana cara memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku. Oleh sebab itu seseorang yang berperilaku tidak jujur, kejam atau rakus dikatakan sebagai orang yang berkarakter jelek, sementara orang yang berprilaku jujur, suka menolong dikatakan sebagai orang yang berkarakter mulia. Jadi istilah karakter erat kaitannya dengan personality kepribadian seseorang. Definisi karakter dari beberapa ahli sangat berbeda pada setiap penjelasanya. Menurut Saunders karakter itu adalah sifat nyata, berbeda dan dapat diamati oleh individu, yang artinya karakter ini dapat ditunjukkan pada masing-masing orang, karena sifat dan karakter yang dimiliki setiap individu tidak sama dan dapat terlihat sehingga dapat dikatakan berbeda. Sedangkan menurut Wyne, bagaimana cara seseorang mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku, Karena jika seseorang itu memiliki sikap berbudi pekerti yang baik, berarti orang tersebut memiliki karakter yang mulia. Sebaliknya jika seseorang yang tidak memiliki budi pekerti yang baik berarti dapat dikatakan sebagai orang yang memiliki perilaku yang tidak baik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Karakter memiliki arti 1. Sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain. 2.Karakter juga bisa bermakna “huruf”. Menurut Ditjen Mandikdasmen – Kementerian Pendidikan Nasional, Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat. Menurut Saunders, 1977 126 menjelaskan bahwa karakter adalah sifat nyata dan berbeda yang ditunjukkan oleh individu, sejumlah atribut yang dapat diamati pada individu. Wyne mengungkapkan bahwa karakter yaitu menandai bagaimana cara memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku. Oleh sebab itu seseorang yang berperilaku tidak jujur, kejam atau rakus dikatakan sebagai orang yang berkarakter jelek, sementara orang yang berprilaku jujur, suka menolong dikatakan sebagai orang yang berkarakter mulia. Jadi istilah karakter erat kaitannya dengan personality kepribadian seseorang. Definisi karakter dari beberapa ahli sangat berbeda pada setiap penjelasanya. Menurut Saunders karakter itu adalah sifat nyata, berbeda dan dapat diamati oleh individu, yang artinya karakter ini dapat ditunjukkan pada masing-masing orang, karena sifat dan karakter yang dimiliki setiap individu tidak sama dan dapat terlihat sehingga dapat dikatakan berbeda. Sedangkan menurut Wyne, bagaimana cara seseorang mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku, Karena jika seseorang itu memiliki sikap berbudi pekerti yang baik, berarti orang tersebut memiliki karakter yang mulia. Sebaliknya jika seseorang yang tidak memiliki budi pekerti yang baik berarti dapat dikatakan sebagai orang yang memiliki perilaku yang tidak baik. Baca Juga Depresi adalah Pengertian karakter menurut Pusat Bahasa Dekdiknas adalah “bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak”. Adapun berkarakter, adalah berkepribadian, berperilaku, bersifat, dan berwatak. Karakter mulia berari individu memiliki pengetahuan tentang potensi dirinya, yang ditandai dengan nilai-nilai seperti reflektif, percaya diri, rasional, logis, kritis, analitis, kreatif dan inovatif, mandiri, hidup sehat, bertanggung jawab, cinta ilmu, sabar, berhati-hati, rela berkorban, pemberani, dapat dipercaya, jujur, menempati janji, adil, rendah hati, malu berbuat salah, pemaaf, berhati lembut, setia, bekerja keras, tekun, ulet/gigih, teliti, berinisiatif, berpikir positif, disiplin, antisipatif, inisiatif, visioner, bersahaja, bersemangat, dinamis, hemat/efisien, menghargai waktu, pengabdian/dedikatif, pengendalian diri, produktif, ramah, cinta keindahan estetis0, sportif, tabah, terbuka, tertib. Individu juga memiliki kesadaran untuk berbuat yang terbaik atau unggul, dan individu juga mampu bertidak sesuai potensi dan kesadarannya tersebut. Karakter adalah realisasi perkembangan positif sebagai individu intelektual, emosional, sosial, etika, dan perilaku. Individu yang berkarakter baik atau unggul adalah seseorang yang berusaha melakukan hal-hal yang terbaik terhadap Tuhan YME, dirinya, sesama, lingkungan, bangsa dan negara serta dunia internasional pada umumnya dengan mengoptimalkan potensi Pengetahuan dirinya dan disertai dengan kesadaran, emosi dan motivasinya perasaannya. Unsur-Unsur Karakter Secara psikologis dan sosiologis pada manusia terdapat hal-hal yang berkaitan dengan terbentuknya karakter. Unsur-unsur ini menunjukan bagaimana karakter seseorang. Unsur-unsur tersebut antara lain Sikap Sikap seseorang merupakan bagian dari karakter, bahkan dianggap cerminan karakter seseorang tersebut. Dalam hal ini sikap seseorang terhadap sesuatu yang ada dihadapannya, biasanya menunjukan bagaimana karakter orang tersebut. Jadi semakin baik sikap seseorang maka akan dikatakan orang dengan karakter baik. Dan sebaliknya semakin tidak baik sikap seseorang maka akan dikatakan orang dengan karakter yang tidak baik. Emosi Emosi merupakan gejala dinamis dalam situasi yang dirasakan manusia, yang disertai dengan efeknya pada kesadaran, perilaku dan juga merupakan proses fisiologis. Tanpa emosi, kehidupan manusia akan terasa hambar karena manusia selalu hidup dengan berfikir dan merasa dan emosi identik dengan perasaan yang kuat. Kepercayaan Kepercayaan merupakan komponen kognitif manusia dari faktor sosiologis-psikologis. Kepercayaan bahwa sesuatu itu benar atau salah atas dasar bukti, sugesti otoritas, pengalaman dan intuisi sangatlah penting dalam membangun watak dan karakter manusia. Jadi kepercayaan memperkukuh eksistensi diri dan memperkukuh hubungan dengan orang lain. Kebiasaan Dan Kemauan Kebiasaan merupakan aspek perilaku manusia yang menetap, berlangsung secara otomatis pada waktu yang lama, tidak direncanakan dan diulangi berkali-kali. Sedangkan kemauan merupakan kondisi yang sangat mencerminkan karakter seseorang karena kemauan berkaitan erat dengan tindakan yang mencerminkan perilaku orang tersebut. Baca Juga Stres Kerja adalah Konsepsi Diri “Self-Conception” Proses konsepsi diri merupakan proses totalitas, baik sadar maupun tidak sadar tentang bagaimana karakter dan diri seseorang dibentuk. Jadi konsepsi diri adalah bagaimana saya harus membangun diri, apa yang saya inginkan dari dan bagaimana saya menempatkan diri dalam kehidupan. Pembentukan Karakter Karakter kita terbentuk dari kebiasaan kita. Kebiasaan kita saat anak-anak biasanya bertahan sampai masa remaja. Orang tua bisa mempengaruhi baik atau buruk, pembentukan kebiasaan anak-anak meraka “Lickona 201250”. Tujuan pembentukan karakter pada dasarnya ialah mendorong lahirnya anak-anak yang baik dengan tumbuh dan berkembangnya karakter yang baik akan mendorong anak untuk tumbuh dengan kapasitas komitmennya untuk melakukan berbagai hal yang terbaik dan melakukan segalanya dengan benar serta memiliki tujuan hidup. Masyarakat juga beperan dalam membentuk karakter anak melalui orang tua dan lingkungan. Nilai-Nilai Karakter Berdasarkan kajian nilai-nilai agama, norma-norma sosial, peraturan/hukum, etika akademik, dan prinsip-prinsip HAM, telah teridentifikasi butir-butir nilai yang dikelompokkan menjadi lima nilai utama, yaitu nilai-nilai perilaku manusia dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, dan lingkungan serta kebangsaan. Berikut adalah daftar nilai-nilai utama yang dimaksud dan deskripsi ringkasnya Nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan Yaitu religius; pikiran, perkataan dan tindakan seseorang yang diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai ketuhanan dan/atau ajaran agamanya. Baca Juga “Penerimaan Diri” Pengertian & Komponen – Tahapan – Faktor Yang Mempengaruhi Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri personal Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan tindakan, dan perkerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain. Bertanggung jawab Sikap dan perilaku seseorang untu melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagaimana yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan alam, sosial dan budaya, negara dan Tuhan YME. Bergaya hidup sehat Segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. Kerja keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan guna menyelesaikan tugas belajar/pekerjaan dengan sebaik-baiknya. Percaya diri Sikap yakin akan kemampuan diri sendiri terhdapat pemenuhan tercapainya setiap keinginan dan harapannya. Berjiwa wirausaha ]Sikap dan perilaku yang mandiri dan pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya. Berpikir logis, kritis, dan inovatif Berrpikir dan melakukan sesuatu secara kenyataan atau logika untuk menghasilkan cara atau hasil baru dan termutakhir dari apa yang telah dimiliki. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. Ingin tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar. Cinta ilmu Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap pengetahuan. Nilai karakter dalam hubungannya dengan sesama Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain Sikap tahu dan mengerti serta melaksanakan apa yang mengjadi miliki/hak diri sendiri dan orang lain serta tugas/kewajiban diri sendiri serta orang lain. Patuh pada aturan-aturan sosial Sikap menurut dan taat terhadap aturan-aturan berkenaan dengan masyarakat dan kepertingan umum. Menghargai karya dan prestasi orang lain Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat dan mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain. Santun Sifat yang halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa maupun tata perilakunya ke semua orang. Demokratis Cara berfikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. Baca Juga “Stratifikasi Sosial” Pengertian & Proses Terjadi – Faktor Penyebab – Macam – Fungsi Nilai karakter dalam hubungannya dengna lingkungan Penduli sosial dan lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusahakan alam yang sudah terjadi dan selalau memberi bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. Nilai kebangsaan Cara berfikir, bertindak, dan wawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. Nasionalis Cara berfikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya. Menghargai keberagaman Sikap memberikan respek/hormat terhadap berbagai macam hal baik yang berbentuk fisik, sifat, adat, budaya, suku dan agama. Baca Juga “Dukungan Sosial” Pengertian & Sumber – Bentuk – Manfaat – Pengaruh – Faktor Hakikat Pendidikan Karakter Dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003, Pasal 3 dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME Berakhlak mulia Sehat Berilmu Cakap Kreatif Mandiri dan Menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan karakter adalah suatu sistem penaman nilai karakter kepada peserta didikn yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran pada peserta didik yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut. Dalam pendidikan karakter di LKP, semua komponen pemangku pendidikan harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajarandan penilaian, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan LKP, pelaksaan aktivitas pembelajran, pemberdayaan sarna prasaran, pembiayaan dan ethos kerja seluruh warga LKP. Menurut David Elkind & Freddy Sweet, 2004, pendidikan karakter dimaknai sebagai berikut “character education is the deliberate efort to help people understand, cara about, and act upon core ethical values. When we think atau the kind of character we want is right, care deeply about what is right, even in the face of pressure from without and temptation from within” Dengan demikian, pendidikan karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan pendidikan, yang mampu mempengaruhi karaker peserta didik. Pendidik membantu membentuk watak peserta didik. Hal ini mencakup keteladanan bagaimana perilaku pendidik, cara pendidik berbiacara atau menyampaikan materi, bagaimana pendidik bertoleransi, dan berbangsa hal terkait lainnya. Baca Juga “Penyimpangan Sosial” Pengertian Menurut Para Ahli & Ciri – Jenis – Bentuk – Penyebab Pentingnya Pendidikan Karakter Karakter baika merupakan persyaratan agar kompetensi yang dimiki seseorang dipakai secara bijaksana. Kompetensi hanya akan menjadi kekayaan dan membawa maslahat bagi orang banyak apabila kompetensi tersebut disertai dengan karakter baik. Sebaliknya orang yang berkompetansi tinggi namum karakternya tidak baik cenderung akan memakai kompetensinya untuk hal-hal yang merugikan masyarakat. Dengan demikian, apabila dalam satu masyarakat kerusakana karakter meluas, maka bangsa tersebut akan digerogoti sendiri oleh warganya, atau dengan kata lain masyarakatnya akan melalukan tindakan merusaka diri sendiri. Sebuah peradaban akan menurun apabila terjadidemoralisasi pada masyarakatnya. Banyak pakar, filsuf, dan orang-orang bijak yang mengatakan bahwa faktor moral akhlak adalah hal utama yang harus dibangun terlebih dahulu agar bisa membantu sebuah masyarakat yang tertib aman dan sejahtera. Hubungan antara kualitas karakater dan kemajuan bangsa amat erat. Bangsa yang maju ditandai dengna kualitas karakter masyarakatnya yang baik. Thomas Lickona, profesor pendidikan dari Cortland University, mengungkapkan bahwa ada sepuluh tandan-tanda zamanyang harus diwaspadai karena jiak tanda-tanda itu sudah ada berarti bahwa sebuat bangsasedang menuju jurang kehancuran. Dengan kata lain, jika sepuluh tanda itu ada di Indonesia, bersiap-bersiap bahwa Indonesia aka menuju jurang kehancaruan. Ke sepuluh tanda tersebut adalah Mengingkatnya kekerasan di kalangan remaja Penggunaan bahasa dan kata-kata yang memburuk Pengaruh peer group yang kuta dalam tindak kekerasan Meningkatkanya perilaku merusak diri seperti penggunaan narkoba alkohol, dan seks bebas. Semakin kaburnya pedoman moral baik dan buruk. Menurunnya etos kerja Semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan pendidik Rendahnya rasa tangguang jwaba individu dan warga negara Membudayanya rasa tanggung jawab individudan warga negara Adanya rasa saling curigai dan kebencian di antara sesama. Baca Juga “Harga Diri” Pengertian & Aspek – Sumber – Komponen – Faktor Yang Mempengaruhi Referensi 1. Buku Diknas Judul Membangun Karakter Bangsa Indonesia melalui Kursus dan Pelatihan. 2. 3. Demikianlah pembahasan mengenai Karakter Adalah – Pengertian, Definisi, Jenis, Konsep & Contoh semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂

berikut yang tidak termasuk karakter perak adalah