Kemudianakan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna, dan bahwasannya kepada Tuhanmulah kesudahan (segala sesuatu)â. (QS an-Najm : 39-42) 4. Selalu bersikap optimis, tidak pesimis. Sementara penumpang lain yang sudah dewasa dan dapat berusaha menyelamatkan diri malah meninggal dunia. 3. Ada seorang yang dilahirkan
Merekaakan menjadi umatNya dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.âââWahyu 21:1-5. âLangit yang baruâ adalah Kerajaan surgawi Kristus Yesus.
SURATFILIPI 1:1-11. Latar belakang surat Filipi. 1) Cerita tentang berdirinya gereja di Filipi bisa saudara baca dalam Kisah Para Rasul 16:4-40. Di sana ditunjukkan secara jelas bahwa Pauluslah yang memberitakan Injil di Filipi sehingga ada orang-orang kristen di Filipi. Jadi dengan kata lain, Paulus adalah pendiri gereja Filipi.
Sudah kubilang, perahu itu berangkat pada hari Kamis!â Nuh, tentu saja, mampu mengaturnya. Dia juga menerima Petunjuk. Sebenarnya, ada dua versi yang sedikit saling bertentangan: 1: Kejadian 6:19â22 Dan dari segala yang hidup, dari segala makhluk, dari semuanya haruslah engkau bawa satu pasang ke dalam
1Petrus 4:7 berkata âKesudahan segala sesuatu sudah dekat,..â. Jadi karena akhir zaman sudah didepan mata. Bagi yang ingin pembuktian apakah benar akhir zaman itu sudah dekat, silahkan baca pembuktiannya di dalam Matius 24, Wahyu 6, Daniel 9 dan beberapa kitab lain yang membahas tentang akhir zaman yang rintik-rintiknya atau tanda-tandanya
surat penawaran surat pesanan merupakan contoh dari surat. Khotbah Eksposisi 1 PETRUS 47-111 Pdt. Budi Asali, Ay 7 âKesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoaâ. 1 âKesudahan segala sesuatu sudah dekatâ. Ada orang-orang yang mengatakan bahwa kata-kata kesudahan segala sesuatu sudah dekatâ menunjuk pada kematian masing-masing orang Kristen. Ada juga orang-orang yang berpendapat bahwa kata-kata ini menunjuk pada kehancuran Yerusalem pada tahun 70 M. Calvin berpendapat bahwa kata-kata ini menunjuk pada akhir jaman / kedatangan Kristus yang keduakalinya. Dan Editor dari Calvinâs Commentary hal 128 - footnote juga menentang keras kalau kata-kata ini diartikan menunjuk pada kehancuran Yerusalem. Ini harus menunjuk kepada kedatangan Yesus yang keduakalinya mengingat bahwa dalam surat 2Petrus, Petrus membahas tentang topik ini 2Pet 3. Tetapi lalu mengapa akhir jamannya tak datang-datang? Calvin menjawab bagi kita terlihat lama, tetapi dibandingkan dengan kekekalan, waktu yang berlalu sampai saat ini singkat. Tentang ayat-ayat yang mengatakan bahwa akhir jaman sudah dekat, Barclay mengatakan ada 4 cara untuk melihat ayat-ayat itu, dan yang pertama adalah ini Barclay âWe may hold that the New Testament writers were in fact mistakenâ = Kita bisa menganggap bahwa penulis-penulis Perjanjian Baru dalam faktanya salah - hal 249. Sekalipun Barclay sendiri pada kesimpulan akhir tidak mengambil penafsiran ini untuk 1Pet 47 ini, tetapi kata-kata ini tetap menunjukkan kesesatannya, yang menunjukkan bahwa ia tidak mempercayai inerrancy of the Bible = ketidak-bersalahan Alkitab. 2 âKarena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoaâ. KJV be ye therefore sober, and watch unto prayerâ = karena itu hendaklah kamu waras, dan berjaga-jaga dalam doa. RSV therefore keep sane and sober for your prayersâ = karena itu tetaplah sehat dalam pikiran dan waras untuk doa-doamu. NIV Therefore be clear minded and self-controlled so that you can prayâ = Karena itu hendaklah engkau berpikir jernih / bersih dan menguasai diri sehingga kamu dapat berdoa. NASB therefore, be of sound judgment and sober spirit for the purpose of prayerâ = karena itu, punyailah penilaian yang sehat dan roh yang waras untuk tujuan doa. a Arti yang bervariasi dari kata soberâ = waras. 1. Ada arti penguasaan diriâ terkandung dalam kata ini. Pulpit Commentary âThe etymology of the Greek word points to the safeguard of the mind; the mind, with all its thoughts, must be kept safe, restrained within due limits. The fancies, aspirations, desires, must not be allowed to wander unrestrainedâ = Asal kata dari kata Yunaninya menunjuk kepada usaha penjagaan terhadap pikiran; pikiran, dengan semua pemikirannya, harus dijaga aman, dikekang dalam batasan-batasan yang seharusnya. Khayalan-khayalan, keinginan-keinginan, tidak boleh diijinkan untuk mengembara tanpa dikekang - hal 178. Penerapan pikiran dan khayalan tentang sex, uang, kesenangan-kesenangan duniawi, dan sebagainya. Jamieson, Fausset & Brown âSober,â the opposite of lasciviousnessâ.â = Soberâ lawan dari nafsu berahiâ. 2. Ada arti tidak sembarangan / cerobohâ terkandung dalam kata ini. Barnesâ Notes âBe ye therefore sober.â Serious; thoughtful; considerate. Let a fact of so much importance make a solemn impression on your mind, and preserve you from frivolity, levity, and vanityâ = Karena itu jadilah kamu warasâ. Serius, bijaksana, penuh pertimbangan. Hendaklah suatu fakta yang begitu penting memberikan kesan yang khidmat / sungguh-sungguh pada pikiranmu, dan menjaga kamu dari kelakuan yang sembrono, sikap yang sembrono, dan kesia-siaan. Bdk. Amsal 192 - âTanpa pengetahuan kerajinanpun tidak baik; orang yang tergesa-gesa akan salah langkahâ. Penerapan berkata, bertindak / melakukan sesuatu tanpa pikir panjang. 3. Ada arti tenangâ dan kemampuan melihat segala sesuatu sebagaimana adanyaâ. Tentu saja kita tidak mungkin bisa melihat segala sesuatu sebagaimana adanyaâ kalau kita tidak mengerti Kitab Suci, dan tidak mau banyak belajar Kitab Suci tidak datang Pemahaman Alkitab, tidak Saat Teduh / Bible Reading, dsb. Barnesâ Notes âThere are advantages in seriousness of mind. It enables us to take better views of things, ... A calm, sober, sedate mind is the best for a contemplation of truth, and for looking at things as they areâ = Ada keuntungan / manfaat dalam keseriusan dari pikiran. Itu memampukan kita untuk mempunyai pandangan yang lebih baik tentang hal-hal, ... Pikiran yang tenang, waras, tenang / sabar / tidak ribut adalah yang terbaik untuk perenungan suatu kebenaran, dan untuk melihat hal-hal sebagaimana adanya mereka. Barclay âThe great characteristic of sanity is that it sees things in their proper proportions; it sees what things are important and what are not; it is not swept away by sudden and transitory enthusiasm; it is prone neither to unbalanced fanatism nor to unrealizing indifference. It is only when we see the affairs of earth in the light of eternity that we see them in their proper proportions; it is when God is given his proper place that everything takes its proper placeâ = Ciri yang besar dari kewarasan adalah bahwa itu melihat hal-hal dalam proporsi / ukuran yang benar; itu melihat hal-hal apa yang penting dan apa yang tidak; itu tidak dihanyutkan oleh semangat yang mendadak dan sementara; itu tidak condong pada fanatisme yang tak seimbang ataupun sikap acuh tak acuh yang tak disadari. Hanya pada waktu kita melihat urusan-urusan bumi dalam terang dari kekekalan maka kita melihat mereka dalam proporsi / ukuran yang benar; pada saat Allah diberi tempat yang benar maka segala sesuatu mendapatkan tempatnya yang benar - hal 251. Barclay âit ... mean that his approach to life must not be frivolous and irresponsible. To take things seriously is to be aware of their real importance and to be ever mindful of their consequences in time and in eternity. It is to approach life, not as a jest, but as a serious matter for which we are answerableâ = itu ... berarti bahwa pendekatannya pada kehidupan tidak boleh sembrono dan tak bertanggung jawab. Menangani / menganggap hal-hal secara serius artinya sadar tentang kepentingan mereka yang sejati dan selalu mengingat konsekwensi mereka dalam waktu dan dalam kekekalan. Itu adalah mendekati kehidupan, bukan sebagai suatu lelucon, tetapi sebagai suatu persoalan serius untuk mana kita bertanggung jawab - hal 252. Penerapan memang setan ingin kita melihat hal-hal bukan sebagaimana adanya, apalagi dari sudut Kitab Suci / kekekalan / rohani. Misalnya melihat uang / keuntungan, ia menggoda kita untuk berpikir bahwa dengan hal-hal itu kita bisa senang / berbahagia. Tetapi Kitab Suci a. Mengatakan bahwa segala sesuatu adalah sia-sia. Pkh 28-11 - â8 Aku mengumpulkan bagiku juga perak dan emas, harta benda raja-raja dan daerah-daerah. Aku mencari bagiku biduan-biduan dan biduanita-biduanita, dan yang menyenangkan anak-anak manusia, yakni banyak gundik. 9 Dengan demikian aku menjadi besar, bahkan lebih besar dari pada siapapun yang pernah hidup di Yerusalem sebelum aku; dalam pada itu hikmatku tinggal tetap padaku. 10 Aku tidak merintangi mataku dari apapun yang dikehendakinya, dan aku tidak menahan hatiku dari sukacita apapun, sebab hatiku bersukacita karena segala jerih payahku. Itulah buah segala jerih payahku. 11 Ketika aku meneliti segala pekerjaan yang telah dilakukan tanganku dan segala usaha yang telah kulakukan untuk itu dengan jerih payah, lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin; memang tak ada keuntungan di bawah matahariâ. b. Menyebut uang sebagai Mammon. Mat 624 - âTak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.ââ. c. Memperingatkan kita akan bahaya dari uang / keinginan untuk menjadi kaya. 1Tim 69-10 - â9 Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. 10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai dukaâ. d. Mengatakan bahwa uang tak bisa memberikan kepuasan. Pkh 59 - âSiapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun sia-siaâ. Bdk. 1Tim 48 - âLatihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datangâ. KJV For bodily exercise profiteth little but godliness is profitable unto all things, having promise of the life that now is, and of that which is to comeâ = Karena latihan tubuh / jasmani berguna sedikit tetapi kesalehan berguna untuk segala sesuatu, karena mempunyai janji tentang hidup sekarang ini, dan hidup yang akan datang. NIV For physical training is of some value, but godliness has value for all things, holding promise for both the present life and the life to comeâ = Karena latihan fisik mempunyai nilai tertentu, tetapi kesalehan mempunyai nilai untuk segala sesuatu, memegang janji untuk kehidupan yang sekarang ini dan kehidupan yang akan datang. Orang Kristen boleh, dan bahkan seharusnya memelihara tubuh mereka dengan olah raga. Tetapi pada saat yang sama orang Kristen harus sadar bahwa manfaat kesehatan tubuh ini hanya sementara, dan tak bisa dibandingkan dengan manfaat dari kesalehan / kerohanian. Karena itu yang terakhir ini harus lebih ditekankan. 4. Pulpit Commentary hal 172 menafsirkan kata soberâ ini sebagai self-restrained, calm, thoughtfulâ = pengekangan diri sendiri, tenang, bijaksana. 5. Kata ini digunakan untuk menggambarkan orang yang sudah disembuhkan dari kerasukan setan. Kata ini juga dikontraskan dengan gilaâ, dan berpikiran terlalu tinggi tentang diri sendiriâ. Alan M. Stibbs Tyndale âBe ye therefore sober,â or of sound mindâ RV. The verb SOPHRONEIN, to be in oneâs right mindâ, in control of oneselfâ, is used to describe the restored demoniac at Gadara Mk. 515. It is also used in contrast both to being beside oneselfâ or madâ 2Cor. 513, and to thinking too highly of oneselfâ Rom. 123. There are dangers to spiritual well-being in intemperance, uncontrolled excitement or frenzy, and conceit. This sinful and self-indulgent world is not the place to lose oneâs mental or moral balance. Those who would be ready for Christâs appearing must keep their head and conscience clearâ [= Hendaklah engkau warasâ, atau berpikiran sehatâ RV. Kata kerja SOPHRONEIN, ada dalam pikiran yang benarâ, menguasai diri sendiriâ, digunakan untuk menggambarkan orang kerasukan setan yang telah dipulihkan di Gadara Mark 515. Itu juga digunakan untuk mengkontraskan dengan gilaâ 2Kor 513, dan memikirkan terlalu tinggi tentang dirinya sendiriâ Ro 123. Ada bahaya-bahaya bagi kesejahteraan rohani dalam minum berlebihan / tak ada penguasaan diri, kegembiraan yang tidak terkontrol atau kegilaan, dan pandangan berlebihan tentang diri sendiri. Dunia yang berdosa dan memuaskan diri sendiri ini bukanlah tempat untuk kehilangan keseimbangan mental dan moral seseorang. Mereka yang mau siap untuk kedatangan Kristus harus menjaga kepala dan hati nurani mereka bersih] - hal 153. Mark 515 - âMereka datang kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan itu duduk, sudah berpakaian dan sudah waras, orang yang tadinya kerasukan legion itu. Maka takutlah merekaâ. 2Kor 513 - âSebab jika kami tidak menguasai diri, hal itu adalah dalam pelayanan Allah, dan jika kami menguasai diri, hal itu adalah untuk kepentingan kamuâ. KJV For whether we be beside ourselves, it is to God or whether we be sober, it is for your causeâ = Karena apakah kami gila, itu adalah untuk Allah atau apakah kami waras, itu adalah untuk perkaramu. Ro 123 - âBerdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masingâ. Bdk. Ro 1216 - âHendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai!â. b Karena kesudahan segala sesuatu sudah dekat, kita diperintahkan untuk waras, supaya kita dapat berdoa. Bdk. Luk 2134-36 - â34 Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. 35 Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini. 36 Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.ââ. Alan M. Stibbs Tyndale âsuch sobriety is indispensable to full prayerfulnessâ = kewarasan seperti itu sangat diperlukan bagi dedikasi yang penuh kepada doa - hal 153. Pulpit Commentary âHe who lives in expectation of the end of all things, must live in prayer; for only by constant and faithful prayer can he prepare himself for that awful day; and he cannot pray aright unless he lives a godly, righteous, and sober lifeâ = Ia yang hidup dalam pengharapan tentang akhir dari segala sesuatu, harus hidup dalam doa; karena hanya dengan doa yang konstan / terus menerus dan setia ia bisa menyiapkan dirinya untuk hari yang mengerikan / dahsyat itu; dan ia tidak bisa berdoa dengan benar kecuali ia menjalani kehidupan yang saleh, benar dan waras - hal 179. Pulpit Commentary âMuch prayer is needful for preparation against the hour of death; the self-indulgent cannot pray arightâ = Banyak doa diperlukan untuk persiapan terhadap saat kematian; orang-orang yang memuaskan diri sendiri tidak bisa berdoa dengan benar - hal 180. Matthew Henry âThe consideration of our approaching end is a powerful argument to make us sober in all worldly matters, and earnest in religious affairsâ = Pertimbangan tentang akhir yang mendekat ini merupakan suatu argumentasi yang kuat untuk membuat kita waras dalam semua hal-hal duniawi, dan bersungguh-sungguh dalam urusan-urusan agama. Tentu saja kita tidak boleh membuang secara total semua urusan duniawi, seperti pekerjaan, keluarga, study, dan sebagainya, sekalipun hal-hal ini hanya bernilai sementara. Tetapi kita harus memberi penekanan yang lebih banyak pada hal-hal rohani, yang bernilai kekal. Dan kalau kita diharuskan memilih 2 hal itu, kita harus memilih yang terakhir. Contoh Abraham meninggalkan negerinya, sanak saudaranya, pekerjaannya demi mentaati panggilan Tuhan Kej 121-4. Petrus, Andreas, Yohanes dan Yakobus meninggalkan pekerjaan dan keluarganya untuk memenuhi panggilan Yesus Mat 418-22. Matius meninggalkan pekerjaan dan teman-temannya untuk memenuhi panggilan Yesus Mat 99. Petrus dan murid-murid yang lain meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Yesus. Mat 1927-29 - â27 Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?â 28 Kata Yesus kepada mereka Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaanNya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel. 29 Dan setiap orang yang karena namaKu meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekalâ. Bdk. Luk 1426,33 - â26 Jikalau seorang datang kepadaKu dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi muridKu. ... 33 Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi muridKuâ. -bersambung- Author Pdt. Budi Asali, ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube
Posted on October 16, 2014 by diakoniainternasional Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa. 1 Petrus 47 Post navigation â Tuhan Melihat Hati Janji-Mu kusimpan Dalam Hati â Leave a Reply Enter your comment here... Fill in your details below or click an icon to log in Email required Address never made public Name required Website You are commenting using your account. Log Out / Change You are commenting using your Facebook account. Log Out / Change Cancel Connecting to %s Notify me of new comments via email. Notify me of new posts via email.
ï»żKesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa. Tetapi yang terutama kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.
kesudahan segala sesuatu sudah dekat