Padarangkaian cerdas cermat ini menggunakan remote control mobil mainan. Pada remote control mobil mainan ini terdiri dari rangkaian transmitter atau pemancar dan receiver atau penerima. Diagram block perancangan dan pembuatan sistem bel cerdas cermat secara skematis diperlihatkan dalam Gambar 3.1. 2. Rangkain Block 2 ( Rangkaian Receiver atau Diagramlingkaran memiliki tiga buah lingkaran yang masin-masing nilai jari-jarinya berbeda. Lingkaran paling luar (yang terbesar) menyatakan tegangan sumber (V), lingkaran tengah menyatakan tegangan drop tegangan V W dan V BL, dan lingkaran yang paling dalam (paling kecil) menyatakan besaran arus listrik (I).Bentuk gelombang arus I dan tegangan drop resistor dijadikan referensi, tegangan RangkaianHambatan Listrik - Pada rangkaian listrik, mungkin kamu kerap kali menemukan beberapa hambatan listrik yang di rangkai dengan acara bersama sama. Hambatan yang di maksud tidak hanya resistor tetapi semua alat listrik. Hambatan bisa dirangkai dengan menggunakan 3 cara yaitu: rangkaian pararel, seri dan seri pararel. Masing-masing Ketikaarus listrik sebesar I dialirkan melalui resistor dan induktor tersebut, maka akan terjadi drop tegangan pada resitor (V W) dan drop tegangan pada induktor (V BL), jika kedua tegangan tersebut di jumlahkan maka hasilnya akan sama dengan sumber tegangan (V). Bpinduksi magnet di titik P wbm2 i kuat arus listrik A a jarak titik P ke kawat m μ0 permiabilitas hampa 4π10-7 wbAm 23 Aplikasi Gaya Magnet pada Bel Listrik Bel. Fungsi elektromagnet pada bel listrik adalah untuk menarik jangkar besi lunak supayah bel berbunyi. Meskipun saat ini banyak Bel yang menggunakan sistem Elektronik Bel Listrik yang surat penawaran surat pesanan merupakan contoh dari surat. Cara kerja bel listrik Komponen penting dalam bel listrik adalah elektromagnet kumparan/ solenoida yang menghasilkan medan magnet dan interuptor/ pemutus arus. Ketika sakelar bel ditekan, rangkaian tersambung dan arus listrik mengalir dari sumber tegangan menuju kumparan yang berisi inti besi. Ketika kumparan yang berisi inti besi dialiri arus listik, inti besi akan berubah menjadi magnet sementara sehingga menarik jangkar besi beserta pegas baja menuju magnet sehingga pemukul mengenai bel dan bel berbunyi. Ketika jangkar besi beserta pegas baja ditarik oleh elektromagnet, kontak interuptor terputus sehingga secara otomatis arus listrik dari baterai terputus. Karena kumparan tidak dialiri arus listrik, inti besi kehilangan sifat magnetiknya dan tidak mampu lagi menarik jangkar besi. Hal itu menyebabkan jangkar kembali ke kedudukannya semula dan arus listrik tersambung kembali. Proses tersebut terjadi berulang kali dengan cepat sehingga bel terdengar berdering tidak terputus-putus. Namun, skema rangkaian pada soal, tidak ada penghubung antara magnet U dengan jangkar besi lunak. Jadi, pengawatan rangkaian tidak tepat. Oleh karena itu, jawaban yang benar adalah D. Hai Quipperian, bagaimana kabarnya? Semoga selalu sehat dan tetap semangat, ya! Siapa di antara Quipperian yang pernah menggunakan radio? Jika kamu memiliki radio di rumah, coba perhatikan bagian yang bernama tuning. Tuning adalah bagian dari radio yang bisa digunakan untuk memilih frekuensi, contohnya dari 86,5 FM ke 105,7 FM. Ternyata, di dalam tuning terdapat osilator yang menggunakan rangkaian RLC, lho. Apa itu rangkaian RLC? Temukan jawabannya di pembahasan berikut ini. Rangkaian Arus Bolak-Balik Sebelum membahas tentang rangkaian RLC, Quipperian harus tahu dulu tentang apa itu rangkaian arus bolak-balik beserta komponen-komponennya. Rangkaian arus bolak-balik adalah rangkaian yang menggunakan arus bolak-balik. Arus bolak-balik adalah arus listrik yang arah dan besarnya selalu berubah secara periodik. Rangkaian arus bolak-balik memiliki hambatan yang disebut sebagai impedansi. Impedansi biasa dinyatakan sebagai Z dengan satuan ohm. Di dalam impedansi, terdapat hambatan murni atau resistor R, hambatan induktif XL oleh induktor, dan hambatan kapasitif XC oleh kapasitor. Rangkaian RLC Rangkaian RLC adalah rangkaian yang tersusun atas resitor, induktor, dan kapistor baik secara seri maupun paralel. Rangkaian ini dinamakan RLC karena menunjukkan simbol ketahanan R, induktansi L, dan kapasitansi C. Rangkaian RLC bisa membentuk osilator harmonik dan akan beresonansi pada rangkaian LC. Untuk lebih jelasnya, simak analisis rangkaian RLC berikut. Analisis RLC Analisis rangkaian RLC dimulai dari kondisi arus saat masuk ke resistor, induktor, dan kapasitor. 1. Arus AC arus bolak-balik pada resistor Arus AC sebesar I yang melewati resistor akan muncul tegangan seperti persamaan berikut. Dari persamaan tersebut terlihat bahwa besarnya arus yang melalui resistor sebandingan dengan tegangan yang dihasilkan. Artinya, jika arus yang masuk besar, tegangan yang dihasilkan juga akan besar. Keadaan itu dikatakan bahwa arus dan tegangannya sefase. Perhatikan grafik berikut. Gambar paling kiri merupakan contoh susunan resistor, gambar tengah merupakan grafik sinusoidal antara tegangan dan arus, dan gambar paling kanan merupakan diagram fasor antara tegangan dan arus. Pada gambar tengah terlihat bahwa tegangan dan arus bergerak dengan fase yang sama. 2. Arus AC arus bolak-balik pada induktor Jika suatu induktor dilalui arus AC yang besarnya berubah setiap waktu, maka akan dihasilkan tegangan induksi VL. Secara matematis, hubungan antara arus dan tegangan induksi dirumuskan sebagai berikut. Persamaan di atas menunjukkan bahwa semakin besar perubahan arus setiap waktu, semakin besar pula tegangan induksinya. Tegangan induksi akan muncul setelah ada perubahan arus pada selang waktu tertentu. Dari kondisi tersebut, bisa dikatakan bahwa jalannya arus tidak serentak dengan tegangan atau tegangan tidak sefase dengan arus. Tegangan akan mendahului arus dengan beda sudut fase 90o. Gambar paling kiri merupakan contoh susunan induktor, gambar tengah merupakan grafik sinusoidal antara tegangan dan arus, serta gambar paling kanan merupakan diagram fasor antara tegangan dan arus. Pada gambar tengah terlihat bahwa tegangan mendahului arus dengan beda sudut fase 90o atau arus tertinggal tegangan sejauh 90o. 3. Arus AC arus bolak-balik pada kapasitor Saat kapasitor dilalui Arus AC sebesar IC, akan muncul tegangan VC. Tegangan kapasitor tersebut akan naik menjadi Vt secara perlahan. Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut. Saat kapasitor dilalui arus, tegangan kapasitor akan naik. Sebaliknya, saat arus diturunkan sampai ke titik nol, tegangan kapasitor akan turun secara perlahan. Keadaan ini menunjukkan bahwa arus dan tegangan tidak berjalan secara serempak. Artinya, arus dan tegangan tidak sefase. Arus akan mendahului tegangan dengan beda sudut fase 90o. Gambar paling kiri merupakan contoh susunan kapasitor, gambar tengah merupakan grafik sinusoidal antara tegangan dan arus, serta gambar paling kanan merupakan diagram fasor antara tegangan dan arus. Pada gambar tengah terlihat bahwa arus mendahului tegangan dengan beda sudut fase 90o atau tegangan tertinggal arus sejauh 90o. Analisis Rangkaian Seri RLC Rangkaian seri RLC terdiri dari empat kemungkinan komponen, yaitu rangkaian RC seri, RL seri, LC seri, dan RLC seri. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut. a. Rangkaian RC seri Pada rangkaian RC seri, resistor dan kapasitor dirangkai secara seri dan dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik seperti gambar berikut. Dari gambar di atas terlihat bahwa komponen R dan C akan dilalui arus yang sama, yaitu I. Oleh karena itu, pada komponen R akan muncul tegangan VR dan pada komponen C akan muncul tegangan VC. Perbedaan fase arus dan tegangan serta diagram fasor tegangannya bisa Quipperian lihat pada gambar berikut. Berdasarkan gambar di atas, VR akan sefase dengan arus, sedangkan Vc akan tertinggal 90o dari arus. Secara matematis, persamaan yang terkait rangkaian RC seri ini dirumuskan sebagai berikut. Tegangan efektif Impedansi Besarnya sudut fase rangkaian Arus efektif Frekuensi resonansi RC b. Rangkaian RL seri Pada rangkaian RL seri, resistor dan induktor dirangkai secara seri dan dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik seperti gambar berikut. Dari gambar di atas terlihat bahwa komponen R dan L akan dilalui arus yang sama, yaitu I. Oleh karena itu, pada komponen R akan muncul tegangan VR dan pada komponen L akan muncul tegangan VL. Perbedaan fase arus dan tegangan serta diagram fasor tegangannya bisa Quipperian lihat pada gambar berikut. Berdasarkan gambar di atas, VR akan sefase dengan arus, sedangkan VL akan mendahului arus dengan beda sudut fase 90o. Secara matematis, persamaan yang terkait rangkaian RL seri ini dirumuskan sebagai berikut. Tegangan efektif Impedansi Besarnya sudut fase rangkaian Arus efektif Frekuensi resonansi RL c. Rangkaian LC seri Pada rangkaian LC seri, kapasitor dan induktor dirangkai secara seri dan dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik seperti gambar berikut. Dari gambar di atas terlihat bahwa komponen L dan C akan dilalui arus yang sama, yaitu I. Oleh karena itu, pada komponen L akan muncul tegangan VL dan pada komponen C akan muncul tegangan VC. Perbedaan fase arus dan tegangan serta diagram fasor tegangannya bisa Quipperian lihat pada gambar berikut. Berdasarkan gambar di atas, VL akan mendahului arus dengan beda sudut fase 90o, sedangkan VC tertinggal dari arus dengan beda sudut fase 90o. Secara matematis, persamaan yang terkait rangkaian LC seri ini dirumuskan sebagai berikut. Tegangan efektif Impedansi Besarnya sudut fase rangkaian Arus efektif Frekuensi resonansi LC d. Rangkaian RLC seri Pada rangkaian ini, resistor, induktor, dan kapasitor dirangkai secara seri seperti gambar berikut. Dari gambar di atas terlihat bahwa komponen R, L, dan C akan dilalui arus yang sama, yaitu I. Oleh karena itu, pada komponen R akan muncul tegangan VR, pada komponen L akan muncul tegangan VL, dan pada komponen C akan muncul tegangan VC. Diagram fasor impedansi untuk rangkaian RLC seri bisa Quipperian lihat pada gambar berikut. Secara matematis, persamaan yang terkait rangkaian RLC seri ini dirumuskan sebagai berikut. Tegangan efektif Impedansi Besarnya sudut fase rangkaian Arus efektif Frekuensi resonansi RL Dari pembahasan dan persamaan-persamaan di atas, dapat disimpulkan bahwa rangkaian RLC seri memiliki sifat berikut ini. Jika XL > XC, rangkaian bersifat induktif di mana arus tertinggal oleh tegangan dengan beda sudut fase -90o. Jika XL < XC, rangkaian bersifat kapasitif di mana arus mendahului tegangan dengan beda sudut fase 90o. Jika XL = XC, rangkaian bersifat resistif di mana arus tertinggal oleh tekanan dengan beda sudut fase 0. Untuk meningkatkan pemahamanmu tentang rangkaian RLC, simak contoh soal berikut ini. Contoh Soal 1 Perhatikan gambar berikut. Tentukan arus maksimum dan sifat rangkaian tersebut! Diketahui Ditanya Arus maksimum dan sifat rangkaian =…? Pembahasan Untuk mencari arus maksimum dan sifat rangkaian, Quipperian harus mencari hambatan induktor, kapasitor, dan resistornya. Hambatan induktor Hambatan kapasitor Impedansi Arus maksimum Oleh karena XL < XC, maka rangkaian pada soal tersebut bersifat kapasitif. Jadi, arus maksimum yang mengalir dan sifat rangkaiannya berturut-turut adalah 12 A dan bersifat kapasitif. Contoh Soal 2 Rangkaian RLC dihubungkan dengan tegangan arus bolak-balik. Jika induktansi pada rangkaian 10-3 H dan frekuensi resonansinya Hz, tentukan kapasitansinya dengan menganggap π2 = 10! Diketahui L = 10-3 H f = Hz Ditanya C =…? Pembahasan Untuk mencari kapasitansi, gunakan rumus resonansi. Contoh Soal 3 Rangkaian RLC dengan R = 30 ohm, L = 40 mH, dan C = 50 µF dihubungkan dengan sumber listrik. Tentukan frekuensi resonansi pada rangkaian tersebut! Diketahui R = 30 ohm L = 40 mH C = 50 µF Ditanya f =…? Pembahasan Itulah pembahasan beserta contoh soal tentang rangkaian RLC. Semoga pemahaman Quipperian tentang rangkaian RLC semakin meningkat. Jangan lupa untuk selalu belajar dan berlatih mengerjakan latihan soal. Semakin sering berlatih mengerjakan soal, semakin mudah Quipperian untuk paham. Dengan istilah lain learning by doing. Jika Quipperian ingin melihat pembahasan rangkaian RLC lebih dalam lagi, silahkan gabung bersama Quipper Video. Bersama Quipper, belajar jadi lebih mudah dan menyenangkan. Salam Quipper! Penulis Eka Viandari Apakah Sedulur pernah memperhatikan lampu di rumah atau yang ada di jalan-jalan? Kira-kira bagaimana cara menyalakan lampu yang ada di jalan sebanyak itu? Apakah satu per satu? Tentu saja tidak. Dalam hal tersebut, rangkaian listrik tentunya berperan penting. Dengan menggunakan rangakaian yang benar, maka petugas tidak akan kerepotan dalam menyalakan lampu jalan satu persatu. Nah, lalu bagaimana cara untuk membuat rangkaian listrik yang benar? Apakah ada rumus khusus yang harus digunakan? Bagi Sedulur yang merasa penasaran mengenai hal-hal tersebut, tidak usah khawatir. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahasnya secara tuntas. Untuk itu, langsung saja, simak informasi yang ada di bawah ini. BACA JUGA 15 Jenis Kabel Listrik untuk Rumah & Sistem Instalasinya Blog Elevenia Rangkaian Listrik adalah sebuah rangkaian atau jalur yang dibuat, sehingga elektron bisa mengalir dari sumber voltase atau arus listrik. Proses perpindahan elektron itulah yang kita kenal sebagai listrik, elemen yang membaut barang-barang elektronik bisa digunakan sesuai dengan fungsinya. Elektron bisa mengalir pada material penghantar arus listrik yang disebut sebagai konduktor. Maka dari itu, kabel yang digunakan dalam rangkaian listrik. Hal ini karena kabel dibuat dari tembaga yang bisa menghantarkan arus listrik. Nah, barang elektronik itu bisa dibilang sebagai beban listrik yang sumber listrik berasal dari baterai. Listrik mengalir melalui kabel, dan saklar berfungsi untuk memutuskan serta menyambungkan aliran listrik. Nah, simbol universal untuk beban listrik sendiri adalah hambatan resistor. Komponen rangkaian listrik Elektro UMA Setiap peralatan elektronik itu dibuat dengan rangkaian listrik. Nah, berikut ini beberapa komponen-komponen listrik yang umumnya digunakan dalam rangkaian listrik sederhana. 1. Resistor Dalam buku Pembelajaran Konsep Listrik dan Magnet 2018 karya Saminan, dijelaskan resistor merupakan komponen elektronik yang berfungsi untuk menghambat aliran listrik. Resistor juga sering disebut sebagai hambatan. Jika nilai hambatan resistornya makin kecil, maka aliran arusnya semakin besar. Begitupun pula dengan sebaliknya. 2. Baterai Baterai menjadi komponen penting yang wajib adanya. Baterai menjadi sumber energi atau tegangan, sehingga suatu rangkaian dapat menghasilkan listrik. Contohnya pada senter, tanpa adanya baterai maka senter tidak akan bisa menyala. 3. Sakelar Sakelar adalah alat listrik yang digunakan untuk memutus dan juga mengalirkan arus listrik. Pada saat sakelar dalam posisi hidup on, arus akan mengalir. Sebaliknya, ketika sakelar dalam posisi mati off, maka arus listrik tidak akan mengalir lewat rangkaian listrik. 4. Lampu Lampu merupakan komponen listrik yang berfungsi sebagai sumber cahaya. Lampu akan menyala jika dialiri listrik. Agar bisa menyala, lampu butuh baterai serta sakelar. 5. Kabel Kabel merupakan alat listrik yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik pada satu tempat ke tempat yang lain. Sebagai contoh, kabel dipasang antara baterai dengan lampu dan juga sakelar. Pada saat sakelar hidup, maka aliran listrik dari baterai akan dihantarkan melalui kabel ke lampu. Ada dua jenis atau tipe rangkaian yang biasa digunakan untuk saat ini, yakni rangkaian seri dan juga rangkaian paralel. Rangkaian seri dan paralel tersebut bisa dikombinasikan sehingga menjadi rangkaian listrik campuran. BACA JUGA Listrik Statis Pengertian, Gejala, Manfaat Contoh & Bahayanya Rangkaian seri IUP UGM Dalam rangkaian seri, hanya ada satu baris arus listrik, yang bagian rangkaiannya dipasang secara berderet atau beruntutan tanpa adanya percabangan. Rangkaian yang satu ini, akan terbentuk apabila dua buah atau lebih komponen elektronika dihubungkan secara berderet. Komponen-komponen elektronika tersebut dihubungkan dengan sumber tegangan yang juga dihubungkan secara berderet. Apabila ada salah satu komponen yang dipindahkan dari rangkaian seri, maka arus listrik tidak akan bisa mengalir karena ini adalah rangkaian listrik terbuka. Contoh rangkaian listrik seri seperti radio, TV, komputer, dan lain sebagainya. Di dalam rangkaian arus seri, jumlah arus listrik yang ada pada setiap titik sama besarnya. Rumusnya adalah I = I₁ = I₂ = I₃ Besaran hambatan listrik gambar b di dalam rangkaian, sama dengan jumlah pada masing-masing hambatan. Untuk tipe yang satu ini, rangkaian listrik rumus adalah Rs = R₁ + R₂ + R₃ Keuntungan dari penggunaan rangkaian seri ini, yakni rangkaiannya sederhana dan juga lebih hemat kabel, sehingga untuk membuatnya juga cukup mudah. Sedangkan kerugiannya, dapat dilihat ketika ada salah satu lampu yang diputuskan mati, maka lampu yang lainnya juga akan ikut mati. Begitupun juga dengan nyala lampunya pada saat kondisi tidak terang redup, sehingga membuat energinya juga ikut boros. Hal ini digambarkan 1R+1R+1R. Rangkaian paralel IUP UGM Rangkaian paralel merupakan rangkaian yang dibentuk jika dua buah lampu atau lebih dihubungkan secara berjajar, sehingga disebut juga sebagai rangkaian bercabang. Arus yang diterima oleh setiap cabang, lebih besar dibandingkan arus dalam rangkaian seri, hal ini akan membuat lampu mampu menyala lebih terang. Rangkaian lampu di rumah, di kantor, dan juga lampu lalu lintas, adalah contoh rangkaian listrik paralel di kehidupan sehari-hari. Apabila arus lebih banyak mengalir dari sumber penjumlahan tiap cabang, maka resistensi atau perlawanan total pada rangkaian paralel akan jauh lebih kecil daripada seri. Bisa dibilang jika keuntungan dan kerugian rangkaian paralel ini adalah kebalikan dari rangkaian seri, jadi rangkaian paralel penggambaran adalah 1/R+1/R+1/R. Setiap lampu dalam rangkaian paralel, akan mendapat arus tanpa dipengaruhi oleh lampu satunya. Itulah yang membuat lampu yang lainnya masih tetap terhubung dengan sumber arus listrik. Misalnya, jika lampu-lampu di rumah dipasang secara paralel, walaupun salah satu dari lampu-lampu dimatikan atau padam, maka lampu yang lainnya masih akan tetap bisa menyala seperti kondisi sebelumnya. Menurut hukum I Kirchhoff, arus listrik dibagi menjadi tiga cabang, jika kuat arus di dalam setiap cabang dijumlahkan, maka besarnya sama dengan kuat arus sebelum masuk ke dalam cabang. Nah, hukum persamaannya bisa ditulis dengan I masuk = I₁ + I₂ + I₃= I keluar. Berdasarkan hukum Ohm, I = V/ R dan V pada tiap cabang itu sama. Maka rumusnya adalah Rangkaian campuran Tematiku Rangkaian campuran adalah kombinasi antara rangkaian seri dengan rangkaian paralel. Pada umumnya, rangkaian listrik campuran ini sering digunakan pada berbagai keperluan. Di antaranya digunakan untuk instalasi skala kecil seperti pemakaian barang rumah tangga, hingga skala besar seperti produksi industri. Nah, kombinasi dari kedua jenis rangkaian listrik tersebut, mempunyai beberapa keunggulan dan juga kekurangan sendiri. Karena merupakan hasil perpaduan dari instalasi seri dan paralel, maka rangkaian memiliki keunggulan yang dimiliki oleh kedua komponen penyusunnya tersebut. Pada saat menggunakan rangkaian campuran, maka Sedulur bisa menghindari rangkaian listrik yang kompleks. Hal ini juga berlaku baik dari segi desain ataupun penghitungan arus, tegangan serta hambatannya. Meskipun begitu, proses instalasi dari rangakaian ini lumayan ribet, karena ada kombinasi dari rangkaian listrik seri dan pararel. Selain itu, banyak energi yang dibutuhkan dan memerlukan biaya yang lumayan banyak untuk membangun rangkaian ini. BACA JUGA Penemu Listrik & Sejarah Penemuan Listriknya Ya, mungkin hanya itu beberapa hal mengenai rangkaian listrik yang bisa kita bahas untuk saat ini. Kedua jenis rangkaian tersebut, tentu saja digunakan dalam keperluan yang berbeda. Jadi tidak heran, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Bahkan rangkaian dari keduanya pun juga seperti itu. Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar. Yuk, unduh aplikasinya di sini sekarang! Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah. Langsung restok isi tokomu di sini aja! Apa yang dimaksud dengan rangkaian listrik seri? Rangkaian seri adalah rangkaian alat/komponen listrik yang disusun secara berurut, disebut juga rangkaian seri tidak memiliki percabangan. Dengan kata lain, rangkaian seri adalah rangkaian yang arus listriknya mengalir hanya pada satu seri terbentuk jika arus listrik dihubungkan secara berurut atau berderet. Kutub negatif komponen pertama dengan kutub positif komponen kedua, kutub negatif komponen kedua dengan kutub positif komponen ketiga, kemudian diteruskan ke kutub positif komponen ini adalah contoh bentuk rangkaian seri sederhana yang menghubungkan tiga buah lampu dan satu sumber tegangan bateraiPada rangkaian seri, kuat arus listrik yang mengalir melalui beberapa hambatan listrik adalah sama besar. Jumlah kuat arus pada rangkaian seri tidak dipengaruhi oleh nilai hambatan. Jika terdapat beberapa hambatan berbeda yang dilalui, dalam hambatan mengalir arus yang besarnya berbeda dengan arus, tegangan di antara kaki-kaki hambatan yang disusun secara seri memiliki nilai yang berbeda-beda, bergantung pada nilai hambatan Ciri-Ciri Rangkaian SeriBerdasarkan uraian di atas, maka ciri-ciri khusus rangkaian seri antara lain sebagai berikutKomponennya disusun secara berurutan atau berderetArus listrik mengalir tanpa melalui cabangArus listrik yang mengalir di berbagai titik dalam rangkaian besarnya samaTegangan listrik disetiap hambatan nilainya berbeda-beda2. Kelebihan dan Kekurangan Rangkaian SeriRangkaian seri memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, antara lain sebagai berikut Kelebihan/Keuntungan Rangkaian SeriDari sisi penerapan, rangkaian seri memiliki kelebihan atau keutungan, yaituKuat arus listrik yang mengalir pada tiap bagian besarnya pembuatannya mudah karena bentuknya seri tidak membutuhkan terlalu banyak komponen karena pemasangannya secara seri membutuhkan kabel yang lebih sedikit sehingga lebih karena itu, rangkaian seri pada lampu tepat digunakan pada ruangan atau area yang yang berukuran besar seperti misalnya gedung perkantoran, gedung sekolah atau kampus, hotel dan juga bangunan besar lainnya karena penerapannya yang sangat murah dan Kekurangan/Kerugian Rangkaian SeriNamun, disamping memiliki kelebihan, rangkaian seri juga memiliki beberapa kekurangan atau kerugian, yaituRangkaian seri jika salah satu alat listrik dilepas atau rusak maka arus listrik akan seri memerlukan daya listrik lebih banyak sehingga boros listrik, akibatnya baterai cepat seri yang digunakan pada lampu akan menghasilkan nyala lampu yang agak redup dan tidak stabil, semakin banyak lampu makin Rumus Rangkaian SeriRumus yang berlaku pada rangkaian seri adalah rumus hukum Ohm dan rumus hambatan pengganti Rs.Rumus hambatan pengganti sendiri merupakan hasil penurunan rumus hukum Ohm berdasarkan analisis rangkaian rangkaian seri, nilai kuat arus di titik a dan b Iab sama dengan yang mengalir di setiap hambatanIab = I1 = I2 = I3....1Berbeda dengan arus, tegangan dari titik a sampai b Vab merupakan hasil penjumlahan dari tegangan pada masing-masing kata lain, tegangan di antara kaki-kaki hambatan R yang disusun seri memiliki nilai yang berbeda-bedaVab = V1 + V2 + V3...2Berdasarkan Hukum Ohm V = I . R, berlakuV1 = I . R1, V2 = I . R2, V3 = I . R3...3Sehingga, persamaan 2 menjadiI . Rs = I . R1 + I . R2 + I . R3 = I R1 + R2 + R3Rs = R1 + R2 + R3.....4, Rumus Hambatan PenggantiPersamaan 4 di atas menjelaskan bahwa hambatan yang dirangkai secara seri dapat digantikan dengan hambatan pengganti Rs. Selain itu, hambatan pengganti Rs selalu lebih besar dari hambatan yang resistor hambatan yang dipasang secara seri maka nilai hambatannya resistansi totalnya semakin seri di dalam alat elektronik berfungsi sebagai pembagi tegangan. Secara matematis berlaku persamaanV1 V2 V3 = R1 R2 R3Rangkaian ParalelApa yang dimaksud dengan rangkaian paralel? Dalam ilmu kelistrikan, rangkaian paralel adalah rangkaian alat-alat listrik yang disusun/dihubungkan secara berjajar atau paralel terbentuk terbentuk bila semua masukan komponen berasal dari sumber yang ini membuat rangkaian paralel memiliki lebih dari satu jalur arus atau membentuk percabangan di antara kutub-kutub sumber arus bagian dari percabangan itu disebut rangkaian percabangan. Arus listrik akan terbagi-bagi begitu memasuki titik keluar melalui kutub negatif sumber arus listrik dan melalui rangkaian percabangan, arus listrik akan menyatu kembali sebelum menuju kutub positif sumber arus listrik sebabnya mengapa sehingga rangkaian paralel disebut sebagai rangkaian listrik yang berfungsi untuk membagi Ciri-Ciri Rangkaian ParalelCiri-ciri khusus rangkaian paralel, antara lain sebagai berikutMemiliki percabanganHambatan total lebih kecilTegangan listrik pada setiap komponen sama besarArus listrik yang mengalir pada setiap komponen besarnya tidak sama2. Kelebihan dan Kekurangan Rangkaian ParalelRangkaian paralel memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, antara lain sebagai berikut Kelebihan/Keuntungan Rangkaian ParalelHambatan kecil sehingga nyala lampu lebih komponen dapat bekerja secara bebas tanpa dipengaruhi komponen paralel bila salah satu lampu atau alat listrik dilepas/rusak/padam, maka lampu/alat listrik yang lain tidak ikut mati atau tetap menyala/ Kelemahan/Kekurangan/Kerugian Rangkaian ParalelBiaya lebih mahal karena memerlukan banyak kabelKurang efisien dalam menghantarkan arus listrikRangkaian lebih rumit karena terdiri dari banyak percabangan3. Rumus Rangkaian ParalelRumus-rumus yang berlaku dalam rangkaian paralel adalah rumus hukum Ohm, hukum Kirchoff, dan rumus hambatan pengganti total.Rumus hukum Ohm adalahV = I . R.....1Sementara itu, hukum Kirchoff adalah hukum yang mengatur tentang percabangan pada rangkaian hambatan pengganti RP bisa didapatkan dari penurunan rumus hukum Ohm berdasarkan analisis rangkaian rangkaian paralel di atas, tegangan V pada setiap hambatan sama besar, walaupun nilai hambatannya R berbeda-beda. Secara matematis, dituliskanVab = V1 = V2 = V3 .....2Menurut Hukum I Kirchoff, kuat arus listrik yang melalui R1, R2, dan R3 adalah I1, I2, dan I3. Adapun kuat arus I antara titik a dan b adalah rangkaian berlakuIP = I1 + I2 + I3.....3Oleh karena I1 = Vab/R1, I2 = Vab/R2, I3 = Vab/R3, dan IP = Vab/RP, makaVab/RP = Vab/R1 + Vab/R2 + Vab/R3....41/RP = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3....5, Rumus Hambatan Pengganti Rangkaian ParalelDari rumus 5 dapat disimpulkan bahwa hambatan pengganti susunan paralel RP selalu lebih kecil daripada hambatan paling kecil yang terpasang pada untuk dua hambatan R1 dan R2 yang disusun secara paralel, hambatan paralel penggantinya bisa dinyatakan dengan rumusRP = R1R2/R1 + R2.....6Hambatan yang disusun secara paralel berfungsi sebagai pembagi arus dengan nilai perbandingan kuat arus pada rangkaian di setiap cabang adalahR1 R2 R3 = 1/I1 1/I2 1/I3.....7 A. NAMA PERCOBAAN Rangkaian Bel Sederhana TUJUAN Membuat alat sederhana yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. Agar mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu fisika di dalam kehidupan sehari-hari Sebuah resistor adalah terminal dua komponen elektronik yang menghasilkan tegangan pada terminal yang sebanding dengan arus listrik melewatinya sesuai dengan hukum Ohm V = IR Resistor adalah elemen dari jaringan listrik dan sirkuit elektronik dan di mana-mana di sebagian besar peralatan elektronik. Praktis resistor dapat dibuat dari berbagai senyawa dan film, serta resistensi kawat kawat terbuat dari paduan Resistivitas tinggi, seperti nikel / krom. Karakteristik utama dari sebuah resistor adalah resistensi, toleransi, tegangan kerja maksimum dan power rating. Karakteristik lainnya meliputi koefisien temperatur, kebisingan, dan induktansi. Kurang terkenal adalah perlawanan kritis, nilai yang disipasi daya di bawah batas maksimum yang diijinkan arus, dan di atas batas yang diterapkan tegangan. Perlawanan kritis tergantung pada bahan yang merupakan resistor dan juga dimensi fisik, melainkan ditentukan oleh desain. Resistor dapat diintegrasikan ke dalam sirkuit hibrida dan dicetak, serta sirkuit terpadu. Ukuran, dan posisi lead atau terminal yang relevan dengan peralatan desainer; resistor harus secara fisik cukup besar untuk tidak terlalu panas ketika menghilangkan kekuasaan mereka. Rangkaian RC Resistor-Kapasitor, atau sering dikenal dengan istilah RC filter atau RC network, adalah rangkaian listrik yang tersusun dari resistor dan kapasitor. Rangkaian RC orde satu first order tersusun dari satu resistor dan satu kapasitor yang merupakan rangkaian RC paling sederhana. Rangkaian RC dapat digunakan untuk menyaring filter sinyal dengan cara menahan block frekuensi sinyal tertentu dan meneruskan pass sinyal yang lainnya. Ada 4 macam filter RC, di antaranya high-pass filter, low-pass filter, band-pass filter, dan band-stop filter. Natural Response Rangkaian RC paling sederhana adalah rangkaian seri resistor dan kapasitor. Ketika rangkaian hanya terdiri dari satu kapasitor bermuatan dan satu resistor, kapasitor tersebut akan melepaskan energy yang disimpannya melalui resistor. Beda potensial di kapasitor, yang tergantung pada waktu, dapat dihitung menggunakan hukum arus Kirchhoff, yang menyatakan bahwa arus yang melewati kapasitor harus sama dengan arus yang melewati resistor. Rangkaian RC Seri NO Alat dan bahan Jumlah 1 papan strip 12 × 25 baris lubang 1 buah 2 baterai klip untuk 9V PP3 1 buah 3 9-12V bleeper 1 buah 4 LDR ORP12 jenis 1 buah 5 8-pin DIL soket untuk IC 1 buah 6 rendah daya timer IC 1 buah 7 transistor BC108 atau setara 1 buah 8 kapasitor 10μF 25V radial 3 buah 9 preset 100k, 1M 2 buah 10 resistor 10k, 47k, 1M × 3 5 buah 11 Kabel penghubung Secukupnya 12 Saklar 1 buah 1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam percobaan. 2. Merangkai alat dan bahan seperti gambar percobaan di atas dengan benar dan tepat. 3. Menguji rangkaian alat yaitu dengan menyalakan saklar yang terdapat dalam rangkaian tersebut. 4. Apabila bel pada rangkaian berbunyi, maka rangkaian tersebut telah dirangkai dengan benar dan dapat dinyatakan bahwa alat ini berfungsi sesuai dengan fungsinya. Sebaliknya, apabila bel pada rangkaian tidak bunyi, maka terdapat kesalahan dalam perangkaian alat ini. Sebagai alat yang dapat digunakan sebagai penanda sesuatu. Giancolli, Douglas C. FISIKA Edisi Kelima. Jakarta Erlangga. 2001.

pada bel listrik dirangkai dengan menggunakan rangkaian