d Sebelum, saat, dan sesudah terjadi bencana e. Setelah dilakukan evaluasi penanganan bencana 4. Perhatikan contoh perilku berikut ini ! 1. Membuang sampah ke sungai 2. Menebang hutan secara besar-besaran 3. Membangun pemukiman di daerah resapan air 4. Melakukan penambangan tradisional 5. Mengusahakan perikanan darat
Prilakuyang mempengaruhi terjadinya banjir ditunjukkan nomor. Perhatikan contoh perilku berikut ini !1. Membuang sampah ke sungai, 2. Menebang hutan secara besar-besaran, 3. Prilaku yang mempengaruhi terjadinya banjir ditunjukkan nomor? 1,2 dan 3; 1,2 dan 4; 1,2 dan 5; 2,4 dan 5; 3,4 dan 5; Jawaban: A. 1,2 dan 3. BACA JUGA : Sumber daya
PilihA, jika jawaban 1,2,3 benar. Pilih B, jika jawaban 1 dan 3 benar. Pilih C, jika jawaban 2 dan 4 benar. Pilih D, jika jawaban 4 saja yang benar. Pilih E, jika jawaban 1,2,3 dan 4 benar. Soal : Bentuk kearifan lokal sebagai tanda-tanda bencana alam; 1) Ikan-ikan naik ke perairan tanda-tanda gempa Maluku Utara.
1 Membuang sampah ke sungai. 2) Menebang hutan secara besar-besaran. 3) Membangun pemukiman di daerah resapan air. 4) Melakukan penambangan tradisional. 5) Mengusahakan perikanan darat. Berdasarkan contoh perilaku tersebut, perilaku yang memengaruhi terjadinya banjir ditunjukkan pada nomor . A. 1), 2), dan 3) B. 1), 2), dan 4) C. 1), 2), dan 5)
Perhatikancontoh perilaku berikut ini! 1. Membuang sampah ke sungai 2. Menebang hutan secara besar-besaran 3. Membangun pemukiman di daerah resapan air4. Melakukan penambangan tradisional 5. Mengusahakan perikanan darat Perilaku yang mempengaruhi terjadinya banjir ditunjukkan nomor Bacalah dengan teliti pilihan dibawah ini : 1,2 dan 3 1,2 dan
surat penawaran surat pesanan merupakan contoh dari surat. JAKARTA, — Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB Willem Rampangilei mengatakan, salah satu faktor yang menyebabkan banjir adalah banyaknya permukiman penduduk yang berada di bantaran sungai. Dengan demikian, terjadi penyempitan sungai yang mengakibatkan air meluap ke permukiman warga. "Kita lihat banyak masyarakat yang tinggal di daerah memang rawan banjir," ujar Willem di kantor BNPB, Jakarta Timur, Rabu 22/2/2017.Willem menambahkan, seharusnya tidak boleh ada bangunan yang didirikan di daerah bantaran sungai. Menurut dia, akibat dibiarkan, makin lama banyak masyarakat yang membangun permukiman di bantaran sungai sehingga lebar sungai makin hari makin menyempit."Itu dulu zamannya Pak Harto harus dikosongkan, tapi karena satu rumah bangun dan dibiarkan, ada pembiaran sehingga mereka bangun di situ bantaran sungai. Begitu terjadi bencana, pemerintah disalahkan," ucap dia. Baca Faktor Penyebab Jakarta Banjir, Aktivitas Warga Ikut Berperan Selain permukiman penduduk di bantaran sungai, Willem menuturkan, penyebab banjir juga dikarenakan berkurangnya daerah resapan air. Tak hanya itu, kini kondisi drainase di perkotaan sangat buruk sehingga air tidak dapat mengalir. "Perilaku masyarakatnya juga harus berubah dong. Jangan membersihkan got di depan rumahnya aja udah enggak mau. Sejarah kita rame-rame, gotong royong, kita bersama bersihkan got-got di depan rumah kita masing-masing. Jangan membuang sampah di sungai," kata Willem. Kompas TV Warga Cipinang Melayu sejak pagi tadi membersihkan wilayah permukiman mereka setelah banjir surut. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
BerandaPerhatikan contoh perilaku berikut ini ! mem...PertanyaanPerhatikan contoh perilaku berikut ini ! membuang sampah ke sungai menebang hutan secara besar-besaran membangun pemukiman di daerah resapan air melakukan penambangan tradisional mengusahakan perikanan darat Tindakan yang memengaruhi terjadinya banjir ditunjukkan angka …Perhatikan contoh perilaku berikut ini ! membuang sampah ke sungai menebang hutan secara besar-besaran membangun pemukiman di daerah resapan air melakukan penambangan tradisional mengusahakan perikanan darat Tindakan yang memengaruhi terjadinya banjir ditunjukkan angka … 1, 2 dan 31 ,2 dan 41, 2 dan 52, 4 dan 53, 4 dan 5NSMahasiswa/Alumni Universitas Pendidikan IndonesiaJawabanjawaban yang tepat adalah yang tepat adalah banjir adalah sebagai berikut. Penebangan hutan secara liar Membuang sampah pada saluran-saluran air seperti sungai dan selokan Membangun permukiman di sepanjang bantaran sungai Morfologi berupa dataran rendah Tingginya curah hutan Kesalahan sistem ruang kota Jadi, jawaban yang tepat adalah banjir adalah sebagai berikut. Penebangan hutan secara liar Membuang sampah pada saluran-saluran air seperti sungai dan selokan Membangun permukiman di sepanjang bantaran sungai Morfologi berupa dataran rendah Tingginya curah hutan Kesalahan sistem ruang kota Jadi, jawaban yang tepat adalah A. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!17rb+Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!©2023 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia
Perhatikan contoh-contoh perilaku berikut! 1 Membuang sampah ke sungai. 2 Menebang hutan secara besar-besaran. 3 Membangun pemukiman di daerah resapan air. 4 Melakukan penambangan tradisional. 5 Mengusahakan perikanan darat. Berdasarkan contoh perilaku tersebut, perilaku yang memengaruhi terjadinya banjir ditunjukkan pada nomor …. A. 1, 2, dan 3 B. 1, 2, dan 4 C. 1, 2, dan 5 D. 2, 4, dan 5 E. 3, 4, dan 5 Pembahasan Berdasarkan contoh perilaku tersebut, perilaku yang memengaruhi terjadinya banjir ditunjukkan pada nomor 1 Membuang sampah ke sungai. 2 Menebang hutan secara besar-besaran. 3 Membangun pemukiman di daerah resapan air. Jawaban A - Jangan lupa komentar & sarannya Email nanangnurulhidayat
Hampir setiap minggu, berita mengenai bencana banjir di Indonesia selalu muncul di media cetak maupun elektronik. Di empat bulan pertama tahun 2019 saja sudah terdapat beberapa kejadian banjir bandang yang terjadi di seluruh Indonesia, termasuk banjir dan longsor di Provinsi Sulawesi Selatan, Papua, dan yang terbaru adalah banjir dan longsor di Bengkulu. Menurut analisis Aqueduct Global Flood Analyzer, Indonesia adalah negara dengan jumlah populasi terdampak bencana banjir terbesar ke-6 di dunia, yakni sekitar orang setiap tahunnya. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB, banjir merupakan bencana yang paling sering terjadi di Indonesia dengan 464 kejadian banjir setiap tahunnya. Banjir yang disertai longsor menjadi bencana ke-6 yang paling sering terjadi di Indonesia dengan 32 kejadian setiap tahunnya. Ada tiga faktor utama penyebab banjir dan longsor yang paling banyak disoroti, yaitu berkurangnya tutupan pohon, cuaca ekstrem, dan kondisi topografis Daerah Aliran Sungai DAS. Berkurangnya Tutupan Pohon Tutupan pohon berperan sangat penting dalam menjaga keseimbangan hidrologis suatu DAS. Dengan terjaganya tutupan pohon, tanah mampu terus meresap air. Hal ini karena tingginya kandungan bahan organik yang membuat tanah menjadi gembur serta pengaruh akar yang membuat air lebih mudah diresap ke dalam tanah. Ketika tutupan pohon berkurang, keseimbangan hidrologis lingkungan sekitarnya juga akan mudah terganggu. Air hujan yang turun akan sulit diresap oleh tanah dan lebih banyak menjadi aliran air di permukaan. Sebagai contoh, hasil analisis dari Global Forest Watch GFW mengindikasikan kehilangan 887 ha tutupan pohon di pegunungan Cyclop, Papua, pada periode 2001-2018, yang berdampak pada banjir di Distrik Waibu, Sentani, dan Sentani Timur. Hasil analisis GFW juga mengindikasikan berkurangnya tutupan pohon di DAS Jeneberang Provinsi Sulawesi Selatan dan DAS Bengkulu Provinsi Bengkulu masing-masing sebesar dan ha pada periode yang sama. Kegiatan perambahan hutan dan penambangan liar yang marak telah menyebabkan kerusakan DAS di hulu sungai, yang memperbesar risiko terjadinya banjir dan longsor. Satu hal yang harus digarisbawahi di sini adalah berkurangnya tutupan pohon merupakan salah satu penyebab terjadinya banjir dan longsor, namun bukan merupakan faktor tunggal terjadinya bencana tersebut. Faktor lain juga berpengaruh terhadap terjadinya bencana ini seperti cuaca ekstrem dan kondisi topografis wilayah. Cuaca Ekstrem Curah hujan dengan intensitas yang tinggi umumnya melebihi 100 mm per hari dan dalam waktu yang cukup lama kerap kali berkontribusi terhadap terjadinya banjir di Indonesia. Curah hujan sebesar 248,5 mm, 110-197 mm, dan 182-289 mm tercatat per hari masing-masing di Kabupaten Jayapura Papua, Sulawesi Selatan, dan Bengkulu pada saat terjadinya banjir dan longsor di daerah tersebut. Fenomena Osilasi Madden-Julian OMJ, sebuah fenomena alam yang secara ilmiah mampu meningkatkan suplai massa udara basah yang mampu menyebabkan tingginya curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia, menjadi penyebab terjadinya cuaca ekstrem di Sulawesi Selatan dan Bengkulu. Sementara itu, pertemuan aliran udara dan pertumbuhan awan akibat sistem pola tekanan rendah di utara Papua dinilai menjadi penyebab tingginya curah hujan di Papua. Kondisi Topografis Bencana banjir juga banyak dipengaruhi oleh kondisi topografis wilayah atau kemiringan lereng. Sebagai contoh, di Kabupaten Jayapura, curamnya lereng di pegunungan Cyclop yang didominasi oleh kemiringan lereng sangat curam >40% berkontribusi besar pada terjadinya banjir bandang di wilayah ini. Semakin curam suatu lereng, kecepatan aliran akan semakin cepat dan akan meningkatkan daya rusak saat terjadi banjir bandang. Kondisi topografis yang didominasi oleh kelerengan sangat curam juga akan berpengaruh terhadap terbentuknya bendung alami. Bendung alami terjadi karena adanya longsoran pada celah sempit di antara dua bukit yang menghambat aliran air, sehingga air tertahan sampai pada batas volume tertentu. Ketika bendung alami tidak kuat lagi menahan volume air yang ada, maka air akan dilepaskan dengan membawa material yang dilewatinya seperti tanah, pepohonan, dan bebatuan. Kondisi topografis wilayah juga tentunya berpengaruh terhadap terjadinya banjir di Sulawesi Selatan dan Bengkulu, akan tetapi karena kemiringan lereng kedua DAS tersebut didominasi oleh datar 0-8% sampai curam 25-40%, pengaruhnya akan lebih sedikit jika dibandingkan dengan kondisi topografis pegunungan Cyclop yang didominasi lereng sangat curam >40%. Upaya Mitigasi dan Adaptasi Menghadapi Banjir Beberapa upaya dapat dilakukan untuk mengurangi risiko banjir dan longsor, salah satunya dengan mempertahankan dan menambah tutupan pohon di wilayah DAS agar fungsi hutan kembali menjadi penyimpan air yang efektif. Kita juga perlu memantau ancaman kegiatan penebangan pohon dari perambahan dan pertambangan di wilayah DAS. Platform seperti Global Forest Watch dapat memantau kehilangan tutupan pohon mingguan sehingga dapat mengidentifikasi indikasi deforestasi secara cepat dan upaya mitigasi dapat dilakukan oleh pihak terkait. Rehabilitasi hutan dan lahan kritis dalam penanganan banjir juga telah menjadi prioritas untuk pemerintah. Kita juga perlu mengelola risiko banjir dan longsor yang diakibatkan kondisi alam yang sulit kita ubah. Salah satu upaya adapatasi adalah pengembangan sistem peringatan dini banjir, dan saat ini prototipenya telah dikembangkan oleh pemerintah, akademisi, dan swasta, seperti Jakarta Flood Early Warning System dan Badan Informasi Geospasial BIG, BMKG, dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat PUPR juga telah menyusun peta rawan banjir, tapi terbatas untuk beberapa kabupaten/kota di Pulau Jawa di tahun 2017. BNPB, BIG, BMKG, PUPR, dan Pemerintah Daerah perlu menyusun peta rawan banjir dan longsor secara reguler dan menyiapkan strategi adaptasi komprehensif yang sesuai dengan kondisi wilayah masing-masing. Sebagai contoh, BNPB dan BIG dapat menyusun peta risiko bencana banjir di tingkat DAS yang dapat diperbaharui setiap kali data curah hujan BMKG diterima. Dengan demikian, jika tingkat curah hujan melewati batas risiko banjir, BNPB dan Pemerintah Daerah dapat memberikan peringatan dini kepada penduduk sekitar lebih cepat dari sebelumnya untuk mencegah banyaknya korban jiwa.
Home — Perilaku yang mempengaruhi terjadinya banjir ditunjukkan nomor?Rizgy Agg✅ Jawaban terverifikasi ahliJawaban1,2 dan 31,2 dan 41,2 dan 52,4 dan 53,4 dan 5Jawaban A. 1,2 dan 3Dilansir dari Ensiklopedia, perhatikan contoh perilku berikut ini! 1. membuang sampah ke sungai, 2. menebang hutan secara besar-besaran, 3. membangun pemukiman di daerah resapan air, 4. melakukan penambangan tradisional, 5. mengusahakan perikanan darat. perilaku yang mempengaruhi terjadinya banjir ditunjukkan nomor 1,2 dan jawaban dari pertanyaan Perilaku yang mempengaruhi terjadinya banjir ditunjukkan nomor?, Semoga bisa membantu kamu ya teman. Jika kamu masih punya pertanyaan lainnya, bisa kamu tulis di kolom komentar dibawah ya!Soal lainnyaPerhatikan pernyataan-pertanyaan di bawah ini!1 Sebagian ikan memiliki bentuk tubuh torpedo 2 Sirip diperlukan untuk melakukan berbagai manuver di dalam air 3 Ekor dan sirip ikan berfungsi untuk menahan laju air 4 Bentuk stream line tubuh ikan berfungsi untuk mengurangi hambatan di dalam air Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, yang mendukung ikan untuk melakukan berbagai gerakan di dalam air adalah pernyataan nomor? sistem pemerintahan di Indonesia pasca kemerdekaan dengan terpilihnya presiden Soekarno adalah? Mampu mengembangkan kurikulum, kegiatan pembelajaran yang mendidik, memahami merupakan? Leave a ReplyAlamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai * Name * Email * Add CommentSave my name, email, and website in this browser for the next time I comment.
perilaku yang mempengaruhi terjadinya banjir ditunjukkan nomor