ContohSoal Irama dalam Puisi - Rima yang sering disebut juga dengan sajak memiliki beberapa macam jenis berdasarkan bunyinya, yaitu rima sempurna, rima tak sempurna, rima mutlak, rima terbuka, rima tertutup, aliterasi, asonansi, dan disonansi. Sementara berdasarkan letaknya, rima terbagi atas rima silang (a-b-a-b), rima berpeluk (a-b-b-a), rima berangkai (a-a-a-a), dan rima kembar (a-a-b-b). Segalamenebal, segala mengental Segala tak kukenal Selamat tinggal!!! Selamat Tinggal ( Versi Kerikil Tajam dan Yang Terampas dan Yang Putus) Aku berkaca Bukan buat ke pesta Ini muka penuh luka Siapa punya? Kudengar seru-menderu — dalam hatiku? — Apa hanya angin lalu? Lalu lain pula Menggelepar tengah malam buta Ah!!! Selamattinggal 1. Tema puisi di atas adalah a. kelukaan hati b. kecamuk dalam hati buatkan sebuah puisi dengan tema bebas minimal 4 bait pakai pemikiran sendiri ya -3. Perhatikan ilustrasi berikut. Apakah makna kata 'huma' pada kutipan naskah drama tersebut? contoh teks ajakan dan himbauanpliss bangg/kaakk. Sebelumnya Berikutnya Langkahselanjutnya, mengubah puisi tersebut ke dalam bentuk prosa yang kata-kata di dalamnya sudah didominasi kata-kata atau kalimat-kalimat si pembuat parafrasa. Secara umum ada dua cara yang dapat dilakukan untuk memparafrasakan puisi, yaitu sebagai berikut. 1. Memparafrasakan puisi dengan menambahkan kata atau kalimat di antara baris puisi. 2. Selamattinggal (Chairil Anwar) Tema puisi tersebut adalah . a. kelukaan hati b. kecamuk dalam hati c. permasalahan yang berat d. pengintrospeksian diri e. persoalan yang beruntun Kunci : D Pembahasan : Si pengarang memulai puisi (bait I) dengan kalimat aku berkaca yang berarti introspeksi, lalu melihat dirinya sendiri (muka penuh luka surat penawaran surat pesanan merupakan contoh dari surat. Semasa hidupnya, Chairil Anwar telah banyak menulis puisi. Karya puisi Chairil Anwar tersebut telah melegenda dan menjadi inspirasi para penyair setelahnya. Artikel ini akan menjelaskan 25 puisi karya Chairil Anwar yang populer, inspiratif, dan bermakna. Selain itu, tentu saja dilengkapi dengan penjelasan makna setiap puisinya. Yuk, simak selengkapnya sekarang! Daftar ISI25 Puisi Chairil Anwar Beserta Penjelasan Maknanya1. Puisi Aku2. Puisi Penghidupan3. Puisi Sia-Sia 4. Puisi Di Mesjid5. Puisi Sendiri6. Puisi Chairil Anwar Tak Sepadan 7. Puisi Suara Malam8. Puisi Selamat Tinggal9. Puisi Ajakan10. Puisi yang Terampas dan yang Terputus11. Puisi Chairil Anwar Lagu Biasa 12. Puisi Dendam13. Puisi Taman 14. Puisi Sajak Putih15. Puisi Doa16. Puisi Cintaku Jauh di Pulau 17. Puisi Kesabaran18. Puisi Nisan 19. Puisi Chairil Anwar Kawanku dan Aku 20. Puisi Hukum21. Puisi Cerita 22. Puisi Rumahku 23. Puisi Merdeka24. Puisi Pelarian25. Puisi Prajurit Jaga MalamMana Puisi Karya Chairil Anwar Favoritmu? 25 Puisi Chairil Anwar Beserta Penjelasan Maknanya Berikut 25 puisi karya Chairil Anwar beserta penjelasan makna atau arti setiap puisinya, yaitu 1. Puisi Aku Kalau sampai waktuku Ku mau tak seorang kan merayu Tidak juga kau Tak perlu sedu sedan itu Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang Luka dan bisa kubawa berlari Berlari Hingga hilang pedih peri Dan aku akan lebih tidak peduli Aku mau hidup seribu tahun lagi. Penjelasan Puisi yang berjudul Aku ini adalah salah satu puisi Chairil Anwar yang legendaris dan populer di kalangan masyarakat Indonesia, tidak hanya bagi para penikmat karya sastra. Puisi tersebut mengandung tema perjuangan. Si Aku Lirik mengibaratkan dirinya sebagai “binatang jalang”. Binatang jalang dimaknai sebagai orang yang keras serta tidak mudah dikekang apalagi diperintah. Selanjutnya, pada larik “dari kumpulannya terbuang” menjelaskan bahwa Si Aku menganggap dirinya berbeda dan terbuang atau tidak diakui kehadirannya. Meski demikian, Si Aku tetap berjuang dan tidak peduli dengan pendapat orang lain mengenai dirinya. Si Aku mengatakan, dia akan terus berjuang walau mengalami penderitaan dalam prosesnya. 2. Puisi Penghidupan Penghidupan Lautan maha dalam Mukul dentur selama Nguji tenaga pematang kita Mukul dentur selama Hingga hancur remuk redam Kurnia Bahagia Kecil setumpuk Sia-sia dilindung, sia-sia dipupuk Penjelasan Puisi yang berjudul Penghidupan menggambarkan bahwa kehidupan yang dialami oleh manusia itu lebih dari cukup. Maksudnya, segala sesuatu yang manusia butuhkan sudah tersedia. Hal ini termuat dalam larik “lautan maha dalam”. Namun, ternyata kondisi itu tidak lantas membuat manusia bahagia. Selalu muncul “dentur” yang bisa dimaknai sebagai tiruan bunyi letusan kecil. Dalam hal ini, bunyi letusan kecil itu bisa berupa sifat iri, serakah, sombong, dan lain sebagainya. Penyakit hati tersebut telah merusak kebahagian yang sebenarnya bisa dirasakan oleh manusia, yaitu bisa dilihat dalam larik “Hingga hancur remuk redam Kurnia Bahagia”. Namun rupanya, kesombongan dan keserakahan tersebut hanya membawa malapetaka. Harta, jabatan, dan kekuasaan misalnya, yang manusia lindungi mati-matian ternyata tidak memberikan banyak kebahagiaan. Hanya sia-sia belaka. 3. Puisi Sia-Sia Penghabisan kali itu kau datang Membawaku karangan kembang Mawar merah dan melati putih Darah dan suci Kau tebarkan depanku Serta pandang yang memastikan Untukmu. Sudah itu kita sama termangu Saling bertanya Apakah ini? Cinta? Keduanya tak mengerti. Sehari itu kita bersama. Tak hampir-menghampiri. Ah! Hatiku yang tak mau memberi Mampus kau dikoyak-koyak sepi. Penjelasan Selain puisi Chairil Anwar berjudul Aku yang melegenda, larik dalam puisi Sia-Sia juga cukup populer, yaitu “Mampus kau dikoyak-koyak sepi”. Kutipan tersebut sering digunakan untuk mengejek para jomblo yang kesepian. Ya, jika diamati puisi dengan judul Sia-Sia tersebut memiliki tema cinta. Puisi tersebut menggambarkan dua orang yang saling ragu dan tidak yakin atas apa yang dilakukannya. Apakah itu berdasarkan rasa cinta atau perasaan lainnya? Pada awal puisi disebutkan bahwa keduanya sedang bersama menghabiskan hari itu. “Kau” membawa banyak hal seperti karangan kembang mawar merah dan melati putih. Apa yang si Kau bawa tersebut bisa dimaknai sebagai bentuk keutuhan cinta yang diberikan kepada si Aku. Namun ternyata, meski keduanya bersama seharian, mereka tetap ragu apakah itu cinta atau bukan. Rupanya, walau bersama tidak ada rasa cinta yang tumbuh. Oleh karena itu, si Kau tidak pernah menemui si Aku lagi. Sehingga, si Aku merasa kesepian seperti yang tertulis pada larik terakhir. 4. Puisi Di Mesjid Kuseru saja Dia Sehingga datang juga Kami pun bermuka-muka. Seterusnya ia bernyala-nyala dalam dada. Segala daya memadamkannya Bersimbah peluh diri yang tak bisa diperkuda Ini ruang Gelanggang kami berperang. Binasa-membinasa Satu menista lain gila Penjelasan Puisi yang berjudul Di Mesjid mengandung tema religiusitas. Secara singkat, puisi tersebut menceritakan sebuah upaya untuk beribadah dan berdoa kepada Tuhan, walaupun banyak gangguan dan berbagai halangan yang menghalanginya. Kata “Dia” dalam puisi tersebut memiliki arti Tuhan. Si Aku terus berdoa dan menumpahkan segala keluh kesah serta permohonannya. Kemudian, ia merasakan kehadiran Tuhan. Selain itu, Tuhan dengan belas kasih mengabulkan doa-doanya. Sehingga, ia yakin bahwa Tuhan memiliki rasa kasih sayang yang tidak terbatas. Di samping itu, ia juga percaya kalau rasa sayang Tuhan itulah yang senantiasa menolongnya. 5. Puisi Sendiri Hidupnya tambah sepi, tambah hampa Malam apa lagi Ia memekik ngeri Dicekik kesunyian kamarnya Ia membenci. Dirinya dari segala Yang minta perempuan untuk kawannya Bahaya dari tiap sudut. Mendekat juga Dalam ketakutan-menanti ia menyebut satu nama Terkejut ia terduduk. Siapa memanggil itu? Ah! Lemah lesu ia tersedu Ibu! Ibu! Penjelasan Puisi Chairil Anwar yang berjudul Sendiri tersebut mengisahkan sosok yang merasa kesepian karena hidup seorang diri. Kondisi tersebut terjadi karena kesalahannya sendiri di masa lalu. Akibatnya, ia menua dengan penuh kesepian. Dalam masa-masa sepi dan kesedihan tersebut, ia merindukan sosok Ibu. Namun, ia hanya bisa membenci dirinya sendiri. Nah, dalam kesakitannya ia terus memanggil sosok ibu yang dirindukan tersebut. Tetapi, ibu yang ia rindukan tidak datang. 6. Puisi Chairil Anwar Tak Sepadan Aku kira, Beginilah nanti jadinya Kau kawin, beranak dan berbahagia Sedang aku mengembara serupa Ahasvéros. Dikutuk sumpahi Eros Aku merangkaki dinding buta Tak satu juga pintu terbuka. Jadi baik juga kita padami Unggunan api ini Karena kau tidak kan apa apa Aku terpanggang tinggal rangka. Penjelasan Puisi dengan judul Tak Sepadan mengandung tema tentang cinta. Dari judulnya saja, sudah menggambarkan bahwa ada situasi dimana hanya pihak satu yang bahagia. Sedangkan, pihak yang lain merasa tidak seberuntung pihak tersebut. Kisah yang diceritakan dalam puisi tersebut sangat mengenaskan. Si Aku terus menderita karena cintanya bertepuk sebelah tangan. Orang yang dicintai Si Aku tersebut telah menikah dan memiliki anak serta hidup bahagia. Sementara itu, Si Aku terus mengembara layaknya Ahasveros. Menurut beberapa sumber, Ahasveros adalah seorang Yahudi dalam cerita Injil yang dikutuk oleh Tuhan menjadi pengembara karena menolak Yesus datang ke rumahnya. Dengan mengumpamakan dirinya sebagai Ahasveros, Si Aku menganggap dirinya terus berkelana dan mengembara mencari cinta sejatinya. Tetapi, pengembaraan tersebut tidak pernah berakhir. Larik yang berbunyi “Dikutuk sumpahi Eros” menggambarkan bahwa dia layaknya Ahasveros, tetapi bukan dikutuk oleh Tuhan, melainkan Eros yang merupakan dewa cinta. Oleh karena itu, dia tidak kunjung bertemu dengan kekasih sejatinya. Setelah sadar situasi yang menimpanya, Si Aku memilih untuk menyudahi rasa cintanya kepada seseorang yang sudah menikah tersebut. Hal ini termuat dalam kutipan “Jadi baik juga kita padami. Unggunan api ini”. Unggunan api bisa dimaknai sebagai cintanya kepada sang gadis yang membara. Nah, Si Aku tahu betul bahwa situasi tersebut tidak sepadan. Ia menderita, sedangkan si gadis berbahagia bersama keluarganya. 7. Puisi Suara Malam Dunia badai dan topan Manusia mengingatkan “Kebakaran di Hutan”* Jadi ke mana Untuk damai dan reda? Mati. Barang kali ini diam kaku saja Dengan ketenangan selama bersatu Mengatasi suka dan duka Kekebalan terhadap debu dan nafsu. Berbaring tak sadar Seperti kapal pecah di dasar lautan Jemu dipukul ombak besar. Atau ini. Peleburan dalam Tiada Dan sekali akan menghadap cahaya. Ya Allah! Badanku terbakar – segala samar. Aku sudah melewati batas. Kembali? Pintu tertutup dengan keras. Penjelasan Puisi berjudul Suara Malam menggambarkan seseorang yang ingin kembali ke jalan yang benar, tetapi sudah tidak ada kesempatan. Jalan yang benar maksudnya adalah menaati perintah Tuhan dan meninggalkan segala sesuatu yang dilarangnya. Ia baru menyadari perbuatan dosanya karena telah memperoleh akibatnya. Sehingga, ia ingin bertobat, tetapi sudah tidak ada harapan lagi. 8. Puisi Selamat Tinggal Ini muka penuh luka Siapa punya? Kudengar seru menderu Dalam hatiku Apa hanya angin lalu? Lagi lain pula Menggelepar tengah malam buta Ah..!!! Segala menebal, segala mengental Segala tak kukenal..!!! Selamat tinggal…!! Penjelasan Puisi Chairil Anwar Selamat Tinggal menggambarkan seseorang yang ingin pergi. Sebelum memutuskan pergi, ia sempat menimbang-nimbang segala sesuatu yang dipikirkannya. Namun, pertanyaan tersebut tetap menjadi pertanyaan. Ia merasa bahwa segala sesuatu yang ada tidak dikenalnya. Sehingga, ia memutuskan untuk segera pergi. 9. Puisi Ajakan Ida Menembus sudah caya Udara tebal kabut Kaca hitam lumut Pecah pencar sekarang Di ruang legah lapang Mari ria lagi Tujuh belas tahun kembali Bersepeda sama gandengan Kita jalani ini jalan Ria bahagia Tak acuh apa-apa Gembira girang Biar hujan datang Kita mandi-basahkan diri Tahu pasti sebentar kering lagi. Penjelasan Puisi di atas menggambarkan seseorang yang ingin mengenang masa-masa romantisnya. Ia mengajak kekasihnya yang bernama Ida untuk kembali ke masa saat mereka berusia 17 tahun yang sedang penuh cinta. 10. Puisi yang Terampas dan yang Terputus Kelam dan angin lalu mempesiang diriku, Menggigil juga ruang di mana dia yang kuingin, Malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu Di Karet, di Karet daerahku sampai juga deru dingin Aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datang Dan aku bisa lagi lepaskan kisah baru padamu; Tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang Tubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwa berlalu beku Penjelasan Puisi di atas mengandung tema cinta. Si Aku merasa kesepian tanpa kehadiran kekasihnya. Kemudian dia memilih untuk menunggunya di kamar, barangkali kekasihnya kembali. Sebab, banyak hal yang ingin ia ceritakan. Tetapi, dia tetap kesepian dan semua yang hal yang ingin disampaikan kepada kekasihnya berlalu begitu saja. 11. Puisi Chairil Anwar Lagu Biasa Di teras rumah makan kami kini berhadapan Baru berkenalan. Cuma berpandangan Sungguhpun samudra jiwa sudah selam berselam Masih saja berpandangan Dalam lakon pertama Orkes meningkah dengan “Carmen” pula. Ia mengerling. Ia ketawa Dan rumput kering terus menyala Ia berkata. Suaranya nyaring tinggi Darahku terhenti berlari Ketika orkes memulai “Ave Maria” Kuseret ia ke sana. Penjelasan Puisi Chairil Anwar berjudul Lagu Biasa menggambarkan kisahnya saat berkenalan dengan seseorang. Berdasarkan situasi yang dilukiskan di atas, seperti berhadapan, berpandangan, dan tertawa. Seolah keduanya saling tertarik satu sama lain. 12. Puisi Dendam Berdiri tersentak Dari mimpi aku bengis dielak Aku tegak Bulan bersinar sedikit tak nampak Tangan meraba ke bawah bantalku Keris berkarat kugenggam di hulu Bulan bersinar sedikit tak nampak Aku mencari Mendadak mati ku hendak berbekas di jari Aku mencari Diri tercerai dari hati Bulan bersinar sedikit tak tampak. Penjelasan Puisi di atas menggambarkan pembalasan dendam Si Aku. Ia menggunakan keris berkarat sebagai bentuk waspada. Situasi yang dilukiskan adalah suasana yang suram, seperti termuat dalam larik “Bulan bersinar sedikit tak tampak”. 13. Puisi Taman Taman punya kita berdua Tak lebar luas, kecil saja Satu tak kehilangan lain dalamnya. Bagi kau dan aku cukuplah Taman kembangnya tak berpuluh warna Padang rumputnya tak berbanding permadani Halus lembut dipijak kaki. Bagi kita bukan halangan. Karena Dalam taman punya berdua Kau kembang, aku kumbang Aku kumbang, kau kembang. Kecil, penuh surya taman kita Tempat merenggut dari dunia dan nusia. Penjelasan Puisi Chairil Anwar di atas mengandung tema cinta. Pasangan tersebut tidak masalah dengan taman yang sempit, karena mereka bisa bersama. Sehingga, taman yang berukuran kecil tersebut seperti penuh “surya” dalam artian kebahagiaan. 14. Puisi Sajak Putih Bersandar pada tari warna pelangi Kau depanku bertudung sutra senja Di hitam matamu kembang mawar dan melati Harum rambutmu mengalun bergelut senda Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba Meriak muka air kolam jiwa Dan dalam dadaku memerdu lagu Menarik menari seluruh aku Hidup dari hidupku, pintu terbuka Selama matamu bagiku menengadah Selama kau darah mengalir dari luka Antara kita Mati datang tidak membelah. Penjelasan Puisi di atas menggambarkan cinta yang suci. Bahkan, puisi tersebut menyebutkan tidak ada yang bisa memisahkan keduanya kecuali maut. Sehingga, sudah jelas bahwa puisi berjudul Sajak Putih tersebut mengandung tema cinta. 15. Puisi Doa Kepada pemeluk teguh Tuhanku Dalam termangu Aku masih menyebut nama-Mu Biar susah sungguh Mengingat Kau penuh seluruh Caya-Mu panas suci Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi Tuhanku Aku hilang bentuk Remuk Tuhanku Aku mengembara di negeri asing Tuhanku Di Pintu-Mu aku mengetuk Aku tidak bisa berpaling. Penjelasan Puisi Chairil Anwar dengan judul Doa tersebut jelas memiliki tema ketuhanan. Si Aku berdoa dan terus mengingat perintahNya saat berada di negeri asing. Ia mengatakan bahwa dirinya tidak bisa berpaling terhadap kebaikan dan kasih sayang Tuhan kepadanya. 16. Puisi Cintaku Jauh di Pulau Cintaku jauh di pulau, Gadis manis, sekarang iseng sendiri Perahu melancar, bulan memancar, Di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar. Angin membantu, laut tenang, tapi terasa Aku tidak akan sampai padanya. Di air yang tenang, di angin mendayu, Di perasaan penghabisan segala melaju Ajal bertakhta, sambil berkata “Tujukan perahu ke pangkuanku saja.” Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh! Perahu yang bersama kan merapuh! Mengapa ajal memanggil dulu Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?! Manisku jauh di pulau, Kalau kumati, dia mati iseng sendiri. Penjelasan Sudah jelas puisi di atas mengandung tema cinta yang menggambarkan kekasihnya berada di seberang pulau. Dalam bahasa gaul, kita sering menyebutnya sebagai LDR. Namun sayangnya, penantiannya tersebut sia-sia, karena kekasihnya meninggal lebih dulu. 17. Puisi Kesabaran Aku tak bisa tidur Orang ngomong, anjing nggonggong Dunia jauh mengabur Kelam mendinding batu Dihantam suara bertalu-talu Di sebelahnya api dan abu Aku hendak berbicara Suaraku hilang, tenaga terbang Sudah! Tidak jadi apa-apa! Ini dunia enggan disapa, ambil peduli Keras membeku air kali Dan hidup bukan hidup lagi Kuulangi yang dulu kembali Sambil bertutup telinga, berpicing mata Menunggu reda yang mesti tiba Penjelasan Puisi Chairil Anwar di atas menggambarkan bahwa kehidupan memang harus dihadapi dengan sabar. Setiap saat selalu ada orang yang menyebalkan. Oleh karena itu, dia memilih “sambil bertutup telinga” dan “menunggu reda yang mesti tiba”, yang maksudnya adalah menunggu dengan penuh kesabaran. 18. Puisi Nisan Untuk nenekanda, Bukan kematian benar menusuk kalbu Keridhaanmu menerima segala tiba Tak kutahu setinggi itu atas debu Dan duka maha tuan bertahta. Penjelasan Puisi Nisan mengandung tema kesedihan. Si Aku kehilangan sosok nenek yang dicintainya. Sebenarnya, bukan kematian yang membuatnya teramat sedih, tetapi keridhoan dan keikhlasan sang nenek menerima hidupnya itulah yang membuatnya berduka, sebab ia merasa kagum. 19. Puisi Chairil Anwar Kawanku dan Aku Kepada Bohang, Kami jalan sama. Sudah larut Menembus kabut. Hujan mengucur badan. Berkakuan kapal-kapal di pelabuhan. Darahku mengental-pekat. Aku tumpat-pedat. Siapa berkata? Kawanku hanya rangka saja Karena dera mengelucak tenaga. Dia bertanya jam berapa! Sudah larut sekali Hingga hilang segala makna Dan gerak tak punya arti. Penjelasan Puisi di atas mengisahkan persahabatan yang saling membantu satu sama lain. Amanat yang ingin disampaikan dalam puisi tersebut adalah carilah teman sebanyak-banyaknya. 20. Puisi Hukum Saban sore ia lalu depan rumahku Dalam baju tebal abu-abu Seorang jerih memikul. Banyak menangkis pukul. Bungkuk jalannya – Lesu Pucat mukanya – Lesu Orang menyebut satu nama jaya Mengingat kerjanya dan jasa Melecut supaya terus ini padanya Tapi mereka memaling. Ia begitu kurang tenaga Pekik di angkasa Perwira muda Pagi ini menyinar lain masa Nanti, kau dinanti-dimengerti! Penjelasan Bisa dibilang puisi Hukum di atas memiliki tema kritik sosial. Pasalnya, penyair menggambarkan hukum sebagai petugas yang memaksakan prosedur dan norma-norma. Oleh karena itu, karena hukum yang diposisikan sebagai subjek tersebut, kemudian memunculkan kekerasan dan berbagai kepentingan politik yang mengatasnamakan hukum. 21. Puisi Cerita Kepada Darmawidjaja, Di pasar baru mereka Lalu mengada-menggaya. Mengikat sudah kesal Tak tahu apa dibuat Jiwa satu teman lucu Dalam hidup, dalam tuju. Gundul diselimuti tebal Sama segala berbuat-buat. Tapi kadang pula dapat Ini renggang terus terapat. Penjelasan Puisi di atas melukiskan seseorang yang sedang bercerita kepada Darmawidjaja. Dia menceritakan kejadian yang baru saja dilihatnya di pasar tersebut. Ia merasa kesal dengan yang dilihatnya, karena seseorang yang banyak gaya. 22. Puisi Rumahku Rumahku dari unggun-timbun sajak Kaca jernih dari luar segala nampak Kulari dari gedong lebar halaman Aku tersesat tak dapat jalan Kemah kudirikan ketika senjakala Di pagi terbang entah ke mana Rumahku dari unggun-timbun sajak Di sini aku berbini dan beranak Rasanya lama lagi, tapi datangnya datang Aku tidak lagi meraih petang Biar berleleran kata manis madu Jika menagih yang satu. Penjelasan Puisi Chairil Anwar yang berjudul Rumahku tersebut menggambarkan dirinya yang ingin mencoba keluar dari kebiasaan, yaitu menulis puisi, tetapi tidak bisa. Rumah yang dimaksud dalam puisi di atas adalah sajak-sajak yang telah ia tulis. 23. Puisi Merdeka Aku mau bebas dari segala Merdeka Juga dari Ida Pernah Aku percaya pada sumpah dan cinta Menjadi sumsum dan darah Seharian kukunyah kumamah Sedang meradang Segala kurenggut Ikut bayang Tapi kini Hidupku terlalu tenang Selama tidak antara badai Kalah menang Ah! Jiwa yang menggapai-gapai Mengapa kalau beranjak dari sini Kucoba dalam mati. Penjelasan Puisi di atas menggambarkan sosok Chairil yang ingin merdeka. Arti merdeka dalam puisi tersebut bukan sekadar bebas dari penjajahan, tetapi juga mandiri serta tidak tergantung dengan orang lain. 24. Puisi Pelarian Pelarian I Tak tertahan lagi Remang miang sengketa di sini Dalam lari Dihempaskannya pintu keras tak berhingga. Hancur-luluh sepi seketika Dan paduan dua jiwa. II Dari kelam ke malam Tertawa-meringis malam menerimanya Ini batu baru tercampung dalam gelita “Mau apa? Rayu dan pelupa, Aku ada! Pilih saja! Bujuk dibeli? Atau sungai sunyi? Mari! Mari! Turut saja!” Tak kuasa …terengkam Ia dicengkam malam. Penjelasan Seperti judulnya, puisi Chairil Anwar di atas menggambarkan seseorang yang ingin lari dari situasi yang sedang dialaminya. Namun, kemudian ia mencoba menerimanya, meski tak kuasa dan merasa terdesak di cengkam malam. 25. Puisi Prajurit Jaga Malam Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu? Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras, Bermata tajam Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya Kepastian Ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini Aku suka pada mereka yang berani hidup Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu… Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu! Penjelasan Puisi di atas menggambarkan sosok prajurit yang selalu bertugas menjalankan kewajibannya. Amanat puisi di atas adalah kita harus senantiasa rela berkorban demi menjaga keutuhan bangsa dan negara. Mana Puisi Karya Chairil Anwar Favoritmu? Itulah 25 puisi karya Chairil Anwar yang populer, inspiratif, dan bermakna disertai dengan penjelasannya. Dari puisi-puisi tersebut, mana nih yang menjadi favoritmu? Atau kamu tertarik untuk menulis puisi sendiri dan menjadi penyair terkenal seperti Chairil Anwar? Puisi Chairil Anwar Selamat Tinggal Koleksi Puisi - Chairil Anwar merupakan salah satu penyair tersohor yang ada di Indonesia. Bahkan, hingga saat ini karya-karyanya masih tetap eksis di dunia syair. Ada banyak sekali puisi Chairil Anwar yang ada, mulai dari puisi bertemakan persahabatan, perjuangan dan bahkan cinta..puisi chairil anwar selamat tinggal koleksi puisi, riset, puisi, chairil, anwar, selamat, tinggal, koleksi, puisi LIST OF CONTENT Opening Something Relevant Conclusion Puisi Selamat Tinggal menceritakan tentang perpisahan, kesedihan dan kekecewaan. Puisi ini menggambarkan perasaan Chairil Anwar tentang kehilangan dan perpisahan yang menyakitkan. Puisi ini mengandung makna bahwa pada akhirnya kita harus menerima bahwa perpisahan adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari. Chairil Anwar merupakan salah satu penyair tersohor yang ada di Indonesia. Bahkan, hingga saat ini karya-karyanya masih tetap eksis di dunia syair. Ada banyak sekali puisi Chairil Anwar yang ada, mulai dari puisi bertemakan persahabatan, perjuangan dan bahkan cinta. Judul puisi Selamat Tinggalkarya Chairil AnwarNama Erikadika SilfiaNIM 2002101143Kelas 5E PGSD Puisi Chairil Anwar Selamat Tinggal Koleksi Puisi - Selamat tinggal.!!! 12 Juli 1943. Catatan Puisi Selamat Tinggal menceritakan tentang perpisahan, kesedihan dan kekecewaan. Puisi ini menggambarkan perasaan Chairil Anwar tentang kehilangan dan perpisahan yang dan puisi Chairil Anwar yang dimuat dalam koleksi ini hanyalah puisi-puisi asli Chairil Anwar, ditambah dengan dua buah sajak saduran. Sajak yang tadinya tanpa judul, dalam koleksi ini diberi judul guna kepentingan praktis misalnya untuk memudahkan pengutipan. Recommended Posts of Puisi Chairil Anwar Selamat Tinggal Koleksi Puisi SELAMAT TINGGAL Aku berkaca Ini muka penuh luka Siapa punya ? Kudengar seru menderu dalam hatiku Apa hanya angin lalu ? Lagu lain pula Menggelepar tengah malam buta Ah...!! Segala menebal, segala mengental Segala tak kukenal.!! Selamat tinggal.!! Dari Deru Campur Debu Karya Chairil Anwarmakna puisi chairil anwar selamat tinggal Pengertian puisi adalah suatu karya sastra tertulis dimana isinya merupakan ungkapan perasaan seorang penyair dengan menggunakan bahasa yang bermakna semantis serta mengandung irama, rima, dan ritma dalam penyusunan larik dan baitnya.PembacaanPuisi Puisi ChairilAnwar SelamatTinggalSELAMAT TINGGALKarya Chairil AnwarAku berkacaIni muka penuh LukaSiapa punya?Kudengar seru menderudalam Puisi Selamat Tinggal. Ini muka penuh luka. Siapa punya? Kudengar seru menderu. Dalam hatiku. Apa hanya angin lalu? Lagi lain pula. Menggelepar tengah malam buta. Ah..!!! Segala menebal, segala mengental. Segala tak kukenal..!!! Selamat tinggal…!! Penjelasan Puisi Chairil Anwar Selamat Tinggal menggambarkan seseorang yang ingin Selamat Tinggal Chairil AnwarPengen baca puisi lagi,Nada dalam puisi ini adalah murni interpretasi saya. Mungkin beberapa dari melihat dan satu karya Chairil Anwar yang paling fenomenal ialah puisi berjudul "Aku" yang dalam salah satu baitnya terdapat kalimat " Aku ini binatang jalang ". Bahkan, akibat karyanya tersebut Chairil Anwar sampai memperoleh julukan "Si Binatang Jalang" dari Selamat Tinggal Puisi Chairil Anwar Aku berkaca Ini muka penuh luka Siapa punya ? Kudengar seru menderu Dalam hatiku Apa hanya angin lalu ? Lagu itu. Lirik Selamat Aku Maret 1943 Kalau sampai waktuku. 'Ku mau tak seorang'kan merayu. Tidak juga kau. Tak perlu sedu sedan itu. Aku ini binatang jalang. Dari kumpulannya terbuang. Biar peluru menembus kulitku. Aku tetap meradang menerjang. Luka dan bisa kubawa berlari. Berlari. Hingga hilang pedih peri. Dan aku akan lebih tidak Puisi karya Chairil Anwar yang berjudul "Selamat Tinggal Sahabat"Tonton juga Sahabat, Aku Rindu 🌼Stream Selamat Tinggal Musikalisasi Puisi Chairil Anwar by Nasadira on desktop and mobile. Play over 320 million tracks for free on Puisi Chairil Anwar Selamat Tinggal - KT Puisi. 82 Puisi-Puisi Chairil Anwar Kumpulan Sajak 1942-1949 Kumpulan Puisi Chairil Anwar dan W. S. Rendra. Makna puisi Aku Berkaca karya Chairil Anwar - Mekaewa. Makna Puisi Selamat Tinggal Chairil Anwar - KT Puisi. Selamat Tinggal - Nasadira Musikalisasi Puisi Chairil Anwar - YouTubePuisi Chairil Anwar. Berikut INDOZONE bagikan kumpulan puisi Chairil Anwar yang paling terkenal dan populer yang perlu kamu ketahui. 1. Doa. Ilustrasi berdoa pexels/gabby-k Doa merupakan karya Chairil Anwar yang mengangkat tema Ketuhanan. Puisi ini menggambarkan seorang hamba yang berusaha taat kepada Sang Muhammadiyah 5 TodananAudio Ariga channelSubscribehttps//. by Iksan Akbar RamadhanNama tinggal adalah bentuk sikap yang ia pilih karena pada akhirnya ia pun memilih untuk mengabaikan semuanya, dan tidak menghiraukan lagi apa yang ada di dalam pikirannya. Sekian penjelasan makna puisi Aku Berkaca karya Charil Anwar. Puisi Aku Berkaca karya Chairil Anwar adalah puisi yang sarat dengan makna. Kata-katanya begitu indah Tinggal.!!-Selamat Tinggal adalah salah satu puisi karya Chairil Anwar yang tidak bisa kupahami. Di benakku susunan kata-katanya tidak runtut. Bagaimana alur cerita dari puisi tersebut tidak kumengerti. Saat mengatakan "Aku berkaca" terus diikuti kata-kata "Ini muka penuh luka. Siapa punya?" Conclusion From Puisi Chairil Anwar Selamat Tinggal Koleksi Puisi Puisi Chairil Anwar Selamat Tinggal Koleksi Puisi - A collection of text Puisi Chairil Anwar Selamat Tinggal Koleksi Puisi from the internet giant network on planet earth, can be seen here. We hope you find what you are looking for. Hopefully can help. Thanks. See the Next Post – Apakah Kamu mengenal Chairil Anwar? Jika Kamu suka baca puisi, pastilah Kamu mengenal sosok Chairil Anwar. Chairil Anwar merupakan salah satu sosok penyair legendaris yang dimiliki oleh Indonesia. Nama Chairil Anwar pun sering disebut dalam mata pelajaran di sekolah. Karya puisi Chairil Anwar dinilai sangat bagus, jadi tak heran jika Beliau termasuk kedalam Penyair terbaik di indonesia. Bahkan tanggal wafatnya Chairil Anwar, 28 April, dijadikan sebagai Hari Puisi Nasional indonesia. Biodata Chairil Anwar Chairil Anwar lahir di Kota Medan, Sumatra Utara, pada tanggal 26 Juli 1922. Chairil Anwar adalah anak tunggal satu-satunya dari pasangan suami istri Toeloes dan Saleha. Chairil Anwar pernah sekolah di HIS Hollandsch-Inlandsche School, sekolah dasar yang diperuntukkan untuk orang-orang pribumi Indonesia yang ada pada zaman penjajahan Belanda. Lalu meneruskan untuk mengenyam pendidikan di MULO Meer Uitgebreid Lager Onderwijs. Walaupun sudah tidak sekolah, Chairil Anwar membaca karya-karya dari para penulis ternama internasional, contoh Auden, Rainer Maria Rilke, Hendrik Marsman, Archibald MacLeish, Edgar du Perron, J. Slaurhoff. Pengarang-pengarang tersebutlah yang menginspirasi karya-karya Chairil Anwar, sekaligus mempengaruhi tatanan kesusasteraan di Indonesia. Pada saat usianya 20 tahun, Nama Chairil Anwar mulai dikenal dunia pada tahun 1942 dengan karya puisinya yang berjudul “Nisan”. Pada masa pendudukan jepang, Puisi Chairil Anwar hanya beredar diatas kertas murah, dan tidak diterbitkan sampai tahun 1945, ini karena mungkin penjajah saat itu takut dengan puisi tentang kemerdekaan milik Chairil Anwar. Pada 6 Agustus 1946, Chairil Anwar menikah dengan Hapsah Wiraredja dan dikaruniai seorang putri yang diberi nama Evawani Alissa, namun pernikahan itu harus berakhir pada tahun 1948. Pada umur ke 26, tubuh Chairil Anwar sudah terserang sejumlah penyakit. Akhirnya pada tanggal 28 April 1949, Chairil Anwar yang berusia 26 tahunm meninggal dunia di Rumah Sakit CBZ sekarang menjadi Rumah sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, di Jakarta. Dugaan kuat bahwa CHairil Anwar terkena penyakit paru-paru TBC, dan merambat ke bagian ususnya. Semasa hidupnyanya, Chairil Anwar sudah membuahkan 94 karya, termasuk diantaranya 70 puisi. Berikut Erwin Pratama sudah menseleksi deretan puisi-puisi Chairil Anwar terbagus dan melegenda sepanjang masa. 1. Puisi Karya Chairil Anwar – Aku Aku Kalau sampai waktuku Ku mau tak seorang kan merayu Tidak juga kau Tak perlu sedu sedan itu Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang Luka dan bisa kubawa berlari Berlari hingga hilang pedih peri Dan aku akan lebih tidak peduli Aku mau hidup seribu tahun lagi Arti Puisi Aku Karya Chairil Anwar Puisi berjudul Aku dirilis pada bulan Maret 1943 pada zaman penjajahan. Kata “Aku” disini menggambarkan sosok seorang penulis Chairil Anwar. Walaupun saatnya tiba kematian, Chairil Anwar tidak ingin terpengaruh oleh tipu daya penjajah. Tak perlu sedih tentang Diriku, Chairil Anwar hanyalah manusia biasa dari golongan bawah. Walaupun tembakan dari penjajah mengenai tubuh Chairil Anwar, Dia akan terus berjuang. Chairil Anwar walaupun terluka, akan terus maju, sampai akhirnya rasa sakit tersebut hilang. Chairil Anwar tidak peduli apa yang akan terjadi, Dia hanya ingin terbebas dari penjajahan yang membelenggunya. 2. Puisi Diponegoro Karya Chairil Anwar Diponegoro Di masa pembangunan ini tuan hidup kembali Dan bara kagum menjadi api Di depan sekali tuan menanti Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali. Pedang di kanan, keris di kiri Berselempang semangat yang tak bisa mati. MAJU Ini barisan tak bergenderang-berpalu Kepercayaan tanda menyerbu. Sekali berarti Sudah itu mati. MAJU Bagimu Negeri Menyediakan api. Punah di atas menghamba Binasa di atas ditindas Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai Jika hidup harus merasai. Maju. Serbu. Serang. terjang Arti Puisi Diponegoro Puisi dengan judul Diponegoro ini memang dikhususkan untuk pahlawan Diponegoro. Pangeran Diponegoro maju paling depan dalam barisan peperangan, memimpin prajurit-prajurit yang ada dibelakangny. Walaupun jumlah musuh jauh lebih banyak, Namun Pahlawan Diponegoro tak gentar dan tak takut. Pangeran Diponegoro hanya membawa pedang dan keris untuk berperang melawan penjajah. Semangat Pangeran Diponegoro tak akan padam melawan penjajah. Maju terus untuk berperang negeri negeri tercinta. Lebih baik mati sebagai pejuang, daripada mati sebagai budak penjajah. 3. Puisi Doa Karya Chairil Anwar Doa Kepada pemeluk teguh Tuhanku Dalam termangu Aku masih menyebut namamu Biar susah sungguh mengingat Kau penuh seluruh cayaMu panas suci tinggal kerdip lilin di kelam sunyi Tuhanku aku hilang bentuk remuk Tuhanku aku mengembara di negeri asing Tuhanku di pintuMu aku mengetuk aku tidak bisa berpaling Arti Puisi Doa Karya Chairil Anwar Dalam puisi Doa ini, Sang penulis Chairil Anwar masih mengingat Tuhan. Dan tetap menyebut nama Tuhan dalam doanya atau ibadahnya. Dalam keadaan susah, harus terus secara penuh mengingat Tuhan. Tuhan adalah cahaya yang menerangi dalam kegelapan. Kita hidup di dunia ini diibaratkan mengembara di negeri asing, dan Kita akan suatu saat akan berpulang ke hadapan Tuhan. 4. Puisi Kerawang-bekasi Karya Chairil Anwar KRAWANG-BEKASI Kami yang kini terbaring antara Krawang-Bekasi Tidak bisa teriak Merdeka’ dan angkat senjata lagi Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami Terbayang kami maju dan mendegap hati? Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu. Kenang, kenanglah kami. Kami sudah coba apa yang kami bisa tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa Kami cuma tulang-tulang berserakan Tapi adalah kepunyaanmu Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan, kemenangan dan harapan, atau tidak untuk apa-apa Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata Kaulah sekarang yang berkata. Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak Kenang, kenang lah kami Teruskan, teruskan jiwa kami Menjaga Bung Karno Menjaga Bung Hatta Menjaga Bung Sjahrir Kami sekarang mayat Berikan kami arti Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian Kenang, kenang lah kami yang tinggal tulang-tulang diliputi debu Beribu kami terbaring antara Krawang-Bekasi Arti Puisi Kerawang-Bekasi Karya Chairil Anwar Secara keseluruhan puisi ini bercerita tentang para pahlawan yang mati dan terkubur yang mana makamnya adalah daerah Kerawang sampai Bekasi. Kata “Kami” di puisi tersebut adalah “pahlawan yang telah gugur”. Sedangakan Kata “Kau” adalah pembaca atau generasi penerus. Kami para pahlawan yang gugur sudah meninggal dan terbaring di makam. Mereka yang telah gugur tak bisa ikut berperang kembali. kenanglah dan ingatlah para pahlawan yang mati muda tersebut. Sekarang pahlawan yang gugur berharap kepada generasi penerus untuk melanjutkan kemerdekaan. Teruskan semangat Kami pahlawan. Para pahlawan yang telah gugur ingin generasi selanjutnya untuk meLindungi Bung karno, Hatta, Sjahrir. Berjuanglah sampai Indonesia merdeka, supaya Kami pahlawan yang gugur tenang di alam kubur. 5. Puisi Senja Di Pelabuhan kecil karya Chairil Anwar Senja Di Pelabuhan kecil Ini kali tidak ada yang mencari cinta Di antara gudang, rumah tua, pada cerita Tiang serta temali Kapal, perahu tiada berlaut Menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut Gerimis mempercepat kelam Ada juga kelepak elang menyinggung muram Desir hari lari berenang menemu bujuk pangkal akanan Tidak bergerak dan kini tanah air tidur hilang ombak Tiada lagi. Aku sendirian. Berjalan menyisir semenanjung Masih pengap harap Sekali tiba di ujung Dan sekalian selamat jalan dari pantai keempat Sedu penghabisan bisa terdekap Arti Puisi Senja Di Pelabuhan Kecil Karya Chairil Anwar Sang penulis Chairil Anwar merasa sedih dan kesepian karena ditinggal orang yang dicintainya. Penulis merasa kehilangan jati dirinya atau fungsi Dirinya karena ditinggal kekasih. Sang penulis kemudian merelakan kepergian kekasihnya dan mengucapkan selamat jalan. Pantai Keempat, bisa juga memiliki arti sebagai orang keempat yang dicintainya. 6. Puisi Derai-Derai Cemara Karya Chairil Anwar DERAI-DERAI CEMARA Cemara menderai sampai jauh Terasa hari akan jadi malam Ada beberapa dahan ditingkap merapuh Dipukul angin yang terpendam Aku sekarang orangnya bisa tahan Sudah berapa waktu bukan kanak lagi Tapi dulu memang ada suatu bahan Yang bukan dasar perhitungan kini Hidup hanya menunda kekalahan Tambah terasing dari cinta sekolah rendah Dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan Sebelum pada akhirnya kita menyerah Puisi Arti Derai-Derai Cemara Pohon cemara disini diibaratkan sebagai Keadaan penulis Chairil Anwar. Daun pohon cemara yang mulai berguguran. Penulis merasakan bahwa Dirinya akan gugur atau segera meninggal karena keadaan fisik yang rapuh dan melemah. Sang penulis sadar jika dirinya bukan anak-anak lagi, dan sudah dewasa. Hidup hanya menunda kematian, walaupun Kita berjuang untuk terus hidup, namun pada akhirnya Kita akan mati juga. Puisi ini sebenarnya dirilis pada tahun 1949, sebuah tahun dimana Chairil Anwar meninggal, yang dipercaya karena penyakit TBC. 7. Puisi Tak Sepadan Karya Chairil Anwar Tak Sepadan Aku kira Beginilah nanti jadinya Kau kawin, beranak dan berbahgia Sedang aku mengembara serupa Ahasveros[1]. Dikutuk-sumpahi Eros Aku merangkaki dinding buta Tak satu juga pintu terbuka. Jadi baik juga kita padami Unggunan api ini Karena kau tidak kan apa-apa Aku terpanggang tinggal rangka. Arti Puisi Tak Sepadan karya Chairil Anwar Kata “Aku” disini menggambarkan sang penulis “Chairil Anwar”. Penulis sudah tahu apa yang akan terjadi. Bahwa wanita yang dicintai penulis, akan segera menikah, beranak, dan bahagia, dengan orang lain. Sedangkan Penulis merasa bingung tak tahu harus kemana. Penulis menghadapi masalah buntu, yang tak ada jalan keluarnya. Karena alasan itulah, Penulis dan wanita yang dicintainya memilih untuk putus hubungan. Penulis merasa bahwa wanita itu tidak akan apa-apa, namun Aku Chairil Anwar merasa sakit baik jiwa dan raganya. 8. Puisi Di Mesjid Karya Chairil Anwar Di Mesjid Kuseru saja Dia Sehingga datang juga Kami pun bermuka-muka. Seterusnya Ia bernyala-nyala dalam dada. Segala daya memadamkannya Bersimpah peluh diri yang tak bisa diperkuda. Ini ruang Gelanggang kami berperang Binasa-membinasa Satu menista lain gila. Puisi Mesjid Karya Chairil Anwar Kata “Aku” disini adalah penulis Chairil Anwar”. Kata “Dia” atau “Ia” adalah “Tuhan”. Kupanggil/kusebut Tuhan Allahu Akbar, maka penulis merasakan kehadiran Tuhan. Sang penulis merasa jika Dirinya dilihat oleh Tuhan. Kekuatan suci dari Tuhan menerangi Diri penulis. Segala EGO penulis tidak bisa memadamkan cahaya ilahi. Kemudian “EGO” penulis bertarung dengan rasa ibadahnya kepada Tuhan. Jika “EGO” menang, berarti Dia menjadi Gila dunia. Dalam sholat, pasti dari kita masih ada yang memikirkan dunia, meninggikan EGO nya kepada dunia, namun itu harus dilawan, karena ibadah kepada Tuhan haruslah Khusuk atau khidmat 8. Puisi Yang Terampas dan yang Putus Karya Chairil Anwar Yang Terampas dan yang Putus Kelam dan angin lalu mempesiang diriku, menggigir juga ruang di mana dia yang kuingin, malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu. di Karet, di Karet daerahku sampai juga deru dingin aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datang dan aku bisa lagi lepaskan kisah baru padamu; tapi hanya tangan yang bergerak lantang. tubuhku diam sendiri, cerita dan peristiwa berlaku beku. Arti Puisi Yang Terempas Dan Yang Putus Karya Chairil Anwar Penulis puisi Chairil Anwar merasa ajalnya semakin dekat. Penulis bersiap-siap di sebuah kamar untuk menyambut malaikat maut jika datang menghampirinya. Penulis ingin hidup dan membuat kisah kehidupan, namun hanya tangan yang bisa digerakkan. Tubuh penulis mulai diam beku tak bisa digerakkan, dan waktu hidup akan membeku cerita kehidupan Chairil Anwar akan berhenti. 9. puisi Sia-Sia karya Chairil Anwar Sia-Sia Penghabisan kali itu kau datang Membawa kembang berkarang Mawar merah dan melati putih Darah dan Suci Kau tebarkan depanku Serta pandang yang memastikan untukmu. Lalu kita sama termanggu Saling bertanya apakah ini? Cinta? Kita kedua tak mengerti Sehari kita bersama. Tak hampir-menghampiri. Ah! Hatiku yang tak mau memberi Mampus kau dikoyak-koyak sepi. Arti Puisi Sia-Sia Karya Chairil Anwar penulis Chairil Anwar datang membawa karangan bunga merah putih kepada kuburan orang lain kemungkinan teman seperjuangannya. Walaupun terlihat bersama, namun sebenarnya Mereka berdua dipisahkan oleh 2 dunia dunia kehidupan dan dunia kematian. Penulis merasa sedih dan memaki dirinya sendiri karena ditinggal sendirian oleh orang yang meninggal tersebut. 10. Puisi Ibu Karya Chairil Anwar Ibu Pernah aku ditegur Katanya untuk kebaikan Pernah aku dimarah Katanya membaiki kelemahan Pernah aku diminta membantu Katanya supaya aku pandai Ibu… Pernah aku merajuk Katanya aku manja Pernah aku melawan Katanya aku degil Pernah aku menangis Katanya aku lemah Ibu… Setiap kali aku tersilap Dia hukum aku dengan nasihat Setiap kali aku kecewa Dia bangun di malam sepi lalu bermunajat Setiap kali aku dalam kesakitan Dia ubati dengan penawar dan semangat dan bila aku mencapai kejayaan Dia kata bersyukurlah pada Tuhan Namun… Tidak pernah aku lihat air mata dukamu Mengalir di pipimu Begitu kuatnya dirimu… Ibu… Aku sayang padamu… Tuhanku…. Aku bermohon pada-Mu Sejahterahkanlah dia Selamanya… Arti Puisi Ibu Karya Chairil Anwar Puisi ini bercerita tentang kebaikan seoarang ibu. Apapun yang dilakukan oleh Chairil Anwar, Ibunya tetap membalas dengan kebaikan dan kasih sayang. kemudian Chairil Anwar memohon kepada Tuhan supaya Ibunya diberi kesejahteraan dan kesehatan selamanya.

makna puisi selamat tinggal chairil anwar